Rocky Gerung Sindir Jokowi Soal Perpres Baru No 7 2021, 'Ekstrimisme Tanpa Gejala'

- 17 Januari 2021, 20:36 WIB
Rocky Gerung (kanan) yang mengomentari Presiden Joko Widodo (kiri) yang baru saja menekan aturan soal pelaporan ekstremis.
Rocky Gerung (kanan) yang mengomentari Presiden Joko Widodo (kiri) yang baru saja menekan aturan soal pelaporan ekstremis. /Kolase foto dari Instagram jokowi dan rocky_gerung_official

UTARA TIMES - Rocky Gerung sebagai pengamat politik memberikan komentar soal Perpres baru nomor 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme Tahun 2020-2024.

Peraturan presiden tersebut telah diteken oleh Presiden Jokowi. Perpres yang terdiri dari 12 pasal tersebut mengatur tentang pencegahan ektremisme yang mengarah pada terorisme.

Menurut Rocky hal ini akan memunculkan ekstremisme tanpa gejala kepada masyarakat. Pengamat politik ini  juga mempertanyakan yang dimaksud tentang ekstrimis menurut pemerintah seperti apa. 

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka 2021, Hanya Golongan Ini Yang Akan Lolos Pendaftaran, Termasuk?

“Jadi apa yang dimaksud dengan ekstrimis, jadi cara pemerintah memilih kata pun betul-betul menghina akal sekaligus menakut-nakuti tetangga saya. Nanti kalo ga ketemu yang ekstrimis maka interpretasi dari aturan itu kalo dia bukan ekstrimis paling tidak dia ETG (Ekstrimis Tanpa Gejala).” ujar Rocky dikutip Utara Times dari Video di Kanal Youtubenya @Rocky Gerung Official pada (17/01).

Menurut Rocky, sebetulnya peraturan ini adalah hal yang biasa namun menjadi berbeda ketika dipublikasikan.

Baca Juga: Berikut Rincian Bantuan Kemenkes Untuk Korban Gempa di Sulawesi Barat

Negara akan mencurigai seluruh warganya memiliki potensi ekstrimis dan untuk itu maka saling melaporkan sehingga hal ini menjadi semacam tuduhan.

“Peraturan ini muncul dari kecurigaan, nah kalo dia curiga dia lakukan silent operation. Apa yang musti lakukan? Ya intelijen disebar. Sekarang setiap orang disuruh jadi intelijen jadi intel, artinya seluruh orang potensial untuk menjadi penjahat, ekstrimis, atau teroris. Kan itu jalan pikirannya begitu kan” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah