UTARA TIMES – Di samping terselenggaranya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti permasalahan yang terjadi di Papua.
PON XX di Papua yang diselenggarakan sedari 2 hingga 15 Oktober 2021 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sempat menuai pro dan kontra.
Terlebih dari pihak KontraS memberi perhatian serius terhadap persoalan sistemik yang selama ini terjadi di Papua.
Baca Juga: Apakah Kamu Sudah Memanfaatkan Tumbuhan Dengan Bijak? Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 SD Halaman 10
Sebelumnya, persiapan PON XX tak lepas dari persoalan yang bersifat sturktural maupun teknis.
Oleh sebab itu, pihak KontraS menyebut bahwa kehadiran PON XX tak menutup kemungkinan menjadi momentum untuk menutupi situasi Papua yang sebenarnya tidak baik-baik saja.
Pasalnya, permasalahan sistemik yang terjadi di Papua ada indikasi ditutup-tutupi. Padahal, pada dasarnya Papua memiliki kerentanan dari berbagai sisi seperti sosial, ekonomi, politik, pendidikan, hingga keamanan.
Baca Juga: BKN Umumkan Daftar 10 Nilai SKD Tertinggi CPNS 2021, Berikut Informasi Lengkapnya
Sebagaimana yang diungkapkan KontraS, terlepas adanya pandemi, ada banyak tugas besar yang belum terselesaikan di Papua.
Berikut catatan kritis dari KontraS mengenai beberapa persoalan yang terjadi di Papua sebelum berlangsungnya PON XX.
Editor: Nur Umar
Sumber: Pikiran Rakyat