Pro Kontra Pengeras Suara di Masjid, Ternyata Disini Permasalahannya

- 25 Februari 2022, 15:05 WIB
Ilustrasi pengeras suara
Ilustrasi pengeras suara /Pixabay/fancycrave1/

UTARA TIMES - Pro kontra mengiringi disahkannya SE yang dikeluarkan oleh Kemenag dalam Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022.

Salah satunya mengenai aturan menggunakan pengeras suara saat mengumandangkan adzan.

Kalangan yang setuju menganggap menyambut baik aturan tersebut demi terciptanya toleransi beragama.

Sedangkan kalangan yang kontra menganggap Menteri Agama ingin berupaya membatasi kebebasan beribadah agama Islam.

Baca Juga: Dampak Kerusakan di Pasaman Barat, Sumatera Barat Setelah Diterjang Gempa Lima Kali, Beberapa Rumah Hancur

Utara Times Melansir Dari Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala, akan menampilkan beberapa bagian yang menyebabkan pro dan kontra.

1. Pengaturan adzan menggunakan pengeras suara

Adapun aturan mengenai mekanisme penggunaan pengeras suara dalam adzan, diatur dalam bagian 3 dari Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022 sebagai berikut:

Waktu Salat:

1. Subuh

Baca Juga: Gempa Sumatera Barat Hari ini 25 Februari 2022 Terasa hingga Malaysia dan Singapura, BMKG Berikan Himbauan ini

a) sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan,

b) pelaksanaan salat Subuh, zikir, doa, dan kuliah Subuh menggunakan Pengeras Suara Dalam.

2. Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya:

sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) menit; dan

sesudah azan dikumandangkan, yang digunakan Pengeras Suara Dalam 

3. Batasan takbir Idul Fitri dan Idul Adha sampai jam 22.00 WIB

Baca Juga: Gempa Sumatera Barat Hari ini 25 Februari 2022 Terasa hingga Malaysia dan Singapura, BMKG Berikan Himbauan ini

Aturan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022 bagian c sebagai berikut ini:

Kegiatan Syiar Ramadan, gema takbir Idul Fitri, Idul Adha, dan Upacara Hari Besar Islam:

a. penggunaan pengeras suara di bulan Ramadan baik dalam pelaksanaan Salat Tarawih, ceramah/kajian Ramadan, dan tadarrus Al-Qur’an menggunakan Pengeras Suara Dalam;

b. takbir pada tanggal 1 Syawal/10 Zulhijjah di masjid/musala dapat dilakukan dengan menggunakan Pengeras Suara Luar sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dan dapat dilanjutkan dengan Pengeras Suara Dalam.

c. Pengaturan khutbah Jumat menggunakan pengeras suara

Baca Juga: Klik di Sini! Link Cek Dana Bansos Rp 600 Ribu Tunai dari BPNT Bulan Februari 2022

Aturan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022 bagian c sebagai berikut ini:

Jum'at:

a. sebelum azan pada waktunya, pembacaan Al-Qur'an atau selawat/tarhim dapat menggunakan Pengeras Suara Luar dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) menit; dan

b. penyampaian pengumuman mengenai petugas Jum’at, hasil infak sedekah, pelaksanaan Khutbah Jum’at, Salat, zikir, dan doa, menggunakan Pengeras Suara Dalam.

Demikianlah informasi mengenai pro kontra pengeras suara di masjid, lengkap dengan aturan-aturan yang menyebabkan polemik di masyarakat.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Surat Edaran Nomor 05 Tahun 2022


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah