“Ini menarik, empat tokoh positif ini tiga di antaranya kepala daerah, jadi kepala daerah ini bisa menunjukan skill-nya, kalau yang di pusat ‘kan sulit wujud (kompetensi) apa? Begitu juga partai,” jelas Sulfikar Amir, Analis Smart Politik Club yang juga associate professor Nanyang Technological University (NTU) Singapura.
Menurut Sulfikar, hasil survei tersebut adalah persepsi netizen terhadap tokoh-tokoh politik yang akan bersaing dalam Pemilu 2024 mendatang.
Dijelaskan juga oleh Sulfikar bahwa kejujuran tokoh-tokoh tersebut dinilai netizen berdasarkan pernah-tidaknya mereka terlibat skandal korupsi.
Baca Juga: Tanggal 12 Oktober Hari Memperingati Apa? Simak Sejarah Hari Museum Indonesia dan Peristiwa Lain
Hal lain yang juga dilihat oleh netizen adalah konsistensi tokoh-tokoh tersebut dalam ucapan dan tindakan mereka.
“Ini persepsi netizen. (Survei) ini paling tidak ini jadi masukan buat tokoh politik bahwa sentiment netizen di dunia maya seperti ini,” terang Sulfikar.
Survei yang dilakukan dengan metode analitical hierarki process itu diakui Sulfikar berbeda dengan kebanyakan survei yang dilakukan lembaga survei lain.
Menurutnya, aspek kejujuran dan kompetensi tidak kalah penting dibanding aspek elektabilitas dan kesukaan publik terhadap tokoh-tokoh tersebut.