Network
UTARA TIMES- Menjelang Pemilihan Presiden 2024, Pengamat NCBI sebut masyarakat harus waspadai ancaman politisasi agama atau politik identitas.
Pengamat politik sekaligus pendiri NCBI, Juliaman Saragih menyebutkan jika menjelang Pilpres 2024 masyarakat mesti waspadai ancaman gerakan politisasi agama yang memiliki potensi kemungkinan akan terjadi.
Bukan tanpa sebab, Juliaman Saragih mengatakan gerakan politisasi agama di tahun 2017 hingga 2019 masih membekas kuat residu hitam pembelahan masyarakat sebagai dampak politik identitas.
" Masih membekas kuat residu hitam pembelahan masyarakat akibat gerakan politisasi agama atau politik identitas saat pemilihan Gubernur DKI 2017." Kata Juliaman, 12 oktober 2022 saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Syarat Rekrutmen TNI Perwira untuk Lulusan D4, S1 dan S2 Tahun 2022, Segera Daftar di Link Ini!
Politisasi agama juga berkemungkinan terjadi jika mengacu pada beberapa hasil temuan yang telah dipublikasikan beberapa tahun lalu dan menjadi potensi pada pesta politik Pilpres 2024.
" Fakta lainnya, gerakan politisasi agama dalam berbagai ekspresi radikal ini sudah mengakar jauh dan menjelma menjadi kekuatan sosial dan politik. Tidak heran bila kelompok ini berani secara terbuka mau menggantikan Pancasila dengan ideologi lain yang sangat ekslusif." Lanjutnya.
Lebih lanjut, Ketua sekaligus Pendiri National Caracter Building Indonesia (NCBI) itu menakar bagaimana politisasi agama berkembang.
