Network
UTARA TIMES - Terjadi kenaikan harga cabai atau bahan baku lainnya kerap kali terjadi saat menjelang bulan ramadhan tiba.
Saat ini, harga cabai di pasar tradisional Tanggerang sudah mulai ada kenaikan harga yang sangat drastis. Yakni Rp 80.000 persatu kilogram.
Salah satu faktor dari kenaikan harga cabai tersebut adalah cuaca buruk yang membuat para petani cabai sulit atau bahkan gagal panen.
Sebelum mengalami kenaikan harga, harga cabai di pasaran Rp50.000 persatu kilogram nya. Hal tersebut membuat para pedagang meringis karena kenaikan harga cabai berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakatnya.
Baca Juga: Sinopsis Nakusha Kamis 9 Maret 2023: Nakusha Diculik, Aayi Masuk Rumah Sakit
Karena kenaikan harga cabai ini, masyarakat mulai mengurangi pembelian yang awalnya satu kilo, menjadi setengah kilogram.
Direktur perumda pasar kota Tanggerang, Titin Mulyati menanggapi soal kenaikan harga cabai ini. Ia mengatakan bahwa kenaikan harga cabai ini karena gagal panen para petani yang di sebabkan cuaca buruk.
Kebutuhan lainnya juga pasti akan mengalami kenaikan secara perlahan seperti bawang merah dan bawang putih, terigu, gula, daging ayam dan telur.
Bahkan saat ini, telur dan daging ayam mulai mengalami kenaikan harga secara perlahan di beberapa kota.
Baca Juga: Intip Profil Vanessa Veronica Menantu Rafael Alun Trisambodo Viral di Tiktok
Direktur perumda pasar kota Tanggerang, Titin Mulyati menanggapi kenaikan harga cabai ini dengan membuat suatu program bernama Jampang.
Jampang sendiri merupakan suatu kegiatan belanja murah dengan berkeliling di wilayah kota Tanggerang. Hal ini bertujuan untuk membantu warga warga yang kesusahan membeli bahan pangan karena kenaikan harga bahan pangan ini.
Demikian tanggapan direktur perumda pasar kota Tanggerang, Titin Mulyati terhadap kenaikan harga cabai.***
