Idang Yuyun (53), sopir truk sampah wilayah 1 Soreang, berharap agar warga melakukan pengurangan sampah dari rumah karena kondisi tempat pembuangan di Sarimukti terbatas.
Pembukaan TPS sementara ini telah memberikan kelegaan kepada sopir-sopir truk dan masyarakat yang sampahnya tidak terangkut selama beberapa pekan.
Meskipun awalnya ada penolakan dari warga Desa Sarimukti terkait alasan kesehatan, pembukaan ini akhirnya terlaksana.
Pantauan tim Pikiran Rakyat pada Jumat sore juga menunjukkan antrian panjang truk yang mengular dari TPS yang baru dibuka hingga Kantor Desa Sarimukti dengan jarak sekitar tiga kilometer menyebabkan kemacetan di sekitar ruas jalan Rajamandala-Cipeundeuy karena antrean truk yang panjang.***