Ratusan Mahasiswa UIN Bandung Bahas Demokrasi Diujung Tanduk, Mahasiswa Perlu jadi Lokomotif of Change

- 16 Desember 2023, 10:53 WIB
Seminar Nasional Dema FISIP UIN Bandung
Seminar Nasional Dema FISIP UIN Bandung /

UTARA TIMES - Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada 15 Desember 2023 mengadakan Seminar Nasional bertema Demokrasi di ujung tanduk berkolaborasi dengan Wanustara Institut. 

Dalam Seminar tersebut hadir Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof. Ahmad Ali Nurdin, MA., Ph.D., Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS. Wakil Dekan III Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dr. Moh. Dulkiah, M.Si. CSP dan ratusan mahasiswa di Aula Lt.1 Gedung Fisip UIN Bandung. Ketua Dema Fisip Farid Nurul Mubarok, Direktur Wanustara Institut, Anas Bukhori. 

Selain itu hadir juga pembicara dalam Seminar Demokrasi yakni Airlangga P. K, S.Ip., M.Si., M.Sc., Dr. Hasan Mustafa, S.Fil., M.Si dan Muzakky Ahmad Hatamy, S.Ap. 

Mengawali Seminar Nasional Demokrasi, Perwakilan Dekanat FISIP UIN Bandung mengapresiasi diskusi yang dilaksanakan hari ini. 

Baca Juga: BLT El Nino Desember Cair Rp400 Ribu, Ini Cara Cairkan Bantuan di Bank dan Kantor Pos

Menurutnya seminar nasional ini dapat menjadi pembelajaran bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam persoalan kenegaraan. 

Hal serupa juga disampaikan Direktur Wanustara Institut yang menyebutkan bahwa problematika Demokrasi hari ini tidak selesai hanya mengkaji fenomenanya, melainkan juga kontekstualisasi konsep demokrasi indonesia dengan dasar kesekarangan. 

" Kesekarangan yang dimaksud ialag tetap mengulas tuntas masalalu, saat ini dan kedepannya" Tuturnya. 

Baca Juga: Kata-kata untuk Kartu Ucapan Hari Ibu Buatan Sendiri, Singkat dan Penuh Makna

Selain itu menurutnya, Bahwa mahasiswa saat ini perlu menjadi lokomotif perubahan sosial, bukan sebatas menjadi agen saja. 

" barisan lokomotif of change yang dimaksud adalah bagian menjaga demokrasi yang utuh sesuai konsensus, bukan berkomplot dan merusak demokrasi yang sudah terbangun, itulah mahasiswa yang memiliki nilai luhur. 

Sementara dalam sesi Seminar, beberapa argumen menarik diulas, Diantaranya yang disampaikan Hasan Mustopa, Ketua Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN Bandung membicarakan bagaimana degradasi demokrasi indonesia terjadi. 

Baca Juga: Banjir Cuan, Pesanan Shopee Video 45x Lipat dan Transaksi Shopee Live 49x Lipat di 12.12 Birthday Sale

Menurutnya bahwa degradasi demokrasi terjadi bukan dengan kudeta militer seperti masa lalu, melainkan penurunan demokrasi terjadi karena menggunakan konstitusi. 

" Degradasi demokrasi terjadi bukan dengan kudeta militer misalnya seperti masa lalu, melainkan penurunan demokrasi terjadi menggunakan konstitusi tetapi dengan cara cara legal misalnya pemilih suaranya tetap tapi hakikat demokrasinya tercerabut" Tuturnya. 

Sedangkan pembicara lain, Airlangga Pribadi Kusman, Selaku pengmat demokrasi membicarakan bagaimana munculnya politik tirani yang saat ini menjadi fenomena baru menjelang Pilpres 2024. 

Baca Juga: Kumpulan Pantun untuk Natal dan Tahun Baru 2024, Dijamin Senyum-senyum Sendiri

" ancaman politik tirani, isu isu terkait bagaimana misalnya dengan secara vulgar ditetapkan si orang dalam tampil dihadapan kita, terkait juga dengan pengabaian isu pelanggaran Hak asasi manusia hal itu berjalan seiring yang ditampilkan dengan riang gembira, ngeri gak itu" Katanya. 

" Joget joget bersanding dengan pengingkaran terhadap etika politik, itu satu yang ironis, ibaratnya kapal besar kita bernam Republik Indonesia dengan benderanya merah putih mau diganti kerajaan republik dan itu dilakukan dengan senda gurau" tuturnya. 

Lebih lanjut, Dari penyikapan pemuda mengenai demokrasi di Indonesia, Muzakky mengambil dasar argumen dari buku Multatuli, Bahwa masyarakat indonesia mudah di adu domba dan disetir karena uang, Ia juga mengambil fenomena viralnya kata kata di media sosial bahwa 'Lu punya uang, Lu punya kuasa'. 

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan 16 – 17 Desember 2023, Kick Off Liverpool vs Manchester United 

" Itulah realita Demokrasi Indonesia yang dirasakan saat ini" Tambahnya. 

Seminar Nasional berjalan dengan sangat antusias dari para peserta yang hadir.

Adapun menurut catatan panitia pelaksana, peserta yang hadir sekitar 200 mahasiswa dan tamu undangan, namun tidak semua mahasiswa memasuki ruangan dikarenakan tidak muatnya ruangan yang tersedia.***

 

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah