Network
Melansir dari akun Twitter Congress Kerala baru-baru ini mengatakan bahwa pesan Viksit Bharat Sampark di Whatsapp tersebut berbicara tentang menerima masukan dari Warga, namun PDF terlampir hanyalah propaganda politik.
Congress Kerala menyebut file PDF yang dilampirkan dalam pesan WhatsApp sebagai bagian dari kampanye politik yang mengatasnamakan permintaan masukan dari warga. Dalam postingannya di platform X, Kongres Kerala menuduh pemerintah melakukan penyalahgunaan data publik dengan cara ini.
Pesan WhatsApp yang dikirim oleh Viksit Bharat Sampark meminta masukan dari warga terkait kebijakan pemerintah, dengan melampirkan surat dari Perdana Menteri Narendra Modi yang mencantumkan beberapa skema pemerintah.
Namun, Congress Kerala menyatakan bahwa pesan tersebut lebih merupakan upaya kampanye politik daripada usaha nyata untuk mengumpulkan umpan balik dari masyarakat.
Baca Juga: Jadwal Terbaru Kapal PELNI KM Umsini di Bulan Maret 2024, Lengkap dengan Syarat Penumpang
Congress Kerala menekankan bahwa pesan tersebut mencoba menggunakan kedok permintaan masukan untuk menyebarkan propaganda politik, dengan menyalahgunakan database pemerintah.
Mereka menyoroti bahwa pesan tersebut muncul secara otomatis pada aplikasi WhatsApp milik warga India, dipicu dari "Bisnis terverifikasi WhatsApp" yang disebut Viksit Bharat Sampark.
Meta, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, menandai postingan Congress Kerala di platform X, menegaskan bahwa masalah ini merupakan bagian dari kontroversi politik yang berkembang.***
