Network
UTARA TIMES - Asosiasi Anggota BWF akan memberikan suara atau menolak proposal sistem skor yang diusulkan oleh Badminton Indonesia dan Asosiasi Bulutangkis Maladewa dan didukung oleh Badminton Asia, Asosiasi Bulutangkis Korea dan Asosiasi Bulu Tangkis China Taipei pada Sabtu (22/5) nanti.
Usulan tersebut adalah mengubah sistem skor dari tiga pertandingan dengan 21 poin, menjadi lima pertandingan dan 11 poin.
Jika skor menjadi 10-semua, tim yang memperoleh keunggulan dua poin lebih dulu, akan memenangkan permainan. Jika skor menjadi 14-semua, pihak yang mencetak poin ke-15 akan memenangkan pertandingan.
Pada hari Kamis di Pertemuan Pra RUPS antara Badminton Eropa dan Anggota BEC, Direksi akan merekomendasikan agar Anggota memberikan suara untuk perubahan tersebut.
Baca Juga: Keguguran di Usia 6 Minggu, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Ungkap Jenis Kelamin Anaknya
Sekretaris Jenderal Bulutangkis Eropa, Brian Agerbak, telah bergabung dengan organisasi tersebut sejak 2003 dan dia telah melihat perubahan dalam sistem penilaian internasional sebelumnya.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Anang Hermansyah dan Ashanty Beri Kekuatan dan Support
Pada bulan Agustus 2006 sistem yang berlaku saat ini diadopsi, dan Sekretaris Jenderal mengingat beberapa pertimbangan utama untuk mengubah kembali sistem penilaian seperti yang juga dibahas pada RUPS tahunan BWF 2018.
