Network
UTARA TIMES – Greysia Polii, atlet bulutangkis Indonesia akhirnya resmi gantung raket dan pensiun dari kariernya.
Pada hari Minggu 12 Juni 2022, Greysia Polii mengumumkan dirinya pensiun di gedung Istora Senayan Jakarta Gelora Bung Karno.
Pelepasan dan perpisahan Greysia Polii sebagai atlet bulutangkis Indonesia ini juga dihadiri oleh Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Baca Juga: Sinopsis Melur Untuk Firdaus Episode 10 Terbaru Lengkap Link Nonton Sub Indo dan Jadwal Tayang Full
Pada hari ini, Greysia Polii resmi mengakhiri karirnya sebagai atlet bulutangkis Indonesia yang ia mulai sejak tahun 2004.
Sebagaimana dilansir Utara Times dari berbagai sumber, berikut ini fakta menarik perjalanan karir Greysia Polii sebagai atlet bulutangkis Indonesia.
Greysia Polii mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.
Greysia Polii atau lebih akrab dipanggil Greys adalah atlet bulutangkis Indonesia yang berada di ganda putri.
Atlet kelahiran Minahasa, 11 Agustus 1987 ini telah berkiprah menjadi atlet bulutangkis Indonesia yang ia mulai prosesnya sepanjang 30 tahun terakhir.
Greysia Polii ini merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Willy Polii dab Evie Pakasi yang tumbuh dan besar di Manado.
Untuk mengejar cita-citanya sebagai atlet bulutangkis, Greysia Polii dan keluarganya pindah ke Jakarta
Diketahui bakat Greysia Polii di bidang olahraga bulutangkis ini sudah terlihat sejak kecil. Ia sudah familiar dengan bulutangkis sejak usianya 3 atau 4 tahun.
Saat tinggal di Manado, keluarga Greysia Polii tinggal di rumah yang bersebelahan dengan lapangan terbuka bulutangkis.
Baca Juga: Melur Untuk Firdaus Tayang Dimana, Berapa Episode? Simak Info Lengkap Berikut Ini
Pemandangan itu yang membuat Greysia Polii mulai tertarik dengan bulutangkis, hingga ibunya rela menjual baju-bajunya untuk membelikannya sebuah raket.
Greysia Polii mulai ikut bertanding di lomba bulutangkis Porseni dan menjadi juara di kategori umur 10 tahun saat usianya masih 6 tahun. dan sejak kecil ia mengidolakan Zhang Ning dan Susi Susanti sebagai panutannya.
Di awal karirnya, Greysia Polii masuk ke klub Jaya Raya Jakarta dan kemudian bergabung dengan Pelatnas pada tahun 2003.
Baca Juga: Link Twibbon Hari Donor Darah Sedunia 2022 Desain Terbaru, Sebarkan Poster World Blood Donor Day
Pada saat itu, Greysia Polii ditempatkan di kelas ganda campuran oleh pelatihnya Richard Mainaky dan Aryono Miranat.
Dalam perjalanan karir bulutangkis, Greysia Polii pernah dipasangkan dengan Muhammad Rijal dan Tantowi Ahmad.
Kemudian dipindahkan ke ganda putri dan pernah dipasangkan dengan Heni Budiman, Jo Novita, Vita Marissa, Nitya Krishinda Maheswari, dan Meiliana Jauhari.
Baca Juga: Berikut Link Nonton Melur Untuk Firdaus Episode 1 2 3 4 5 6 7 8 hingga 28 Sub Indo Tinggal Klik
Sepanjang karirnya, Greysia Polii juga pernah menempati peringkat terbaik kedelapan sedunia untuk kelas badminton ganda putri.
Di tahun 2008, Greysia Polii dipasangkan dengan Nitya Krishinda dan keduanya menjadi Runner-up Tim Piala Uber Indonesia 2008, Runner-up Aviva Singapore Super Series 2009, dan semifinal Yonex Super Series 2009.
Dan di akhir karirnya, Greysia Polii juga berhasil membawa emas untuk Indonesia bersama pasangan ganda putrinya, Apriyani Rahayu.
Baca Juga: Mengenal Wasit Persib vs Bali United: Inilah Profil Fariq Hitaba lengkap dengan Akun Instagram
Demikian fakta menarik perjalanan karir Greysia Polii sebagai atlet bulutangkis Indonesia.***
