Begini Cerita Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu

- 20 Mei 2022, 04:40 WIB
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini
Begini Awal Mula Nur dkk Memutuskan untuk KKN di Desa Penari Hingga Detik-detik Kematian Bima dan Ayu, Simak Cerita Lengkapnya di Sini /Twitter

Suaranya sayup-sayup jauh, namun, semakin lama semakin terdengar jelas, Nur mengamati tempat itu, aroma bunga melati tercium menyengat di hidungnya
masih mencari, darimana suara itu terdengar, tepat di antara rerumputan di samping jalan setapak. terlihat, seorang wanita menunduk

Ia menunduk, kemudian melihat Nur, di ikuti dengan lenggak-lenggok lehernya, serta ayunan gerakan tangan dan lenganya, yang bergerak seirama dengan suara gamelan, Nur melihat wanita itu menari. menari di tengah malam, di tengah, kegalapan hutan yang sunyi senyap.

Gerakanya begitu anggun, meski motor terus bergerak, Nur bisa melihat ia menari dengan sangat mempesona, seakan-akan ia bertunjuk untuk sebuah panggung yang tidak bisa Nur lihat.
siapa yang menari di malam buta seperti ini. Nur terdiam dalam kengerian yang ia rasakan sendirian.

Ketika motor berhenti dan sampailah di desa, Nur tidak mengatakan apapun, ia melihat pak Prabu menyambut mereka, saat pak Prabu mempersilahkan mereka ke tempat peristirahatan mereka selama di desa ini, Widya tiba-tiba mengatakanya.

“Pak, kok Deso’ne pelosok men yo”

(Pak, kok desanya jauh sekali ya)
“pelosok yo opo to mbak, wong tekan dalam gede mek 30 menit loh” (pelosok darimana sih mbak, orang dari jalan raya hanya 30 menit)

Nur hanya melihat saja, ia tidak mau mengatakan apapun, termasuk wajah Ayu yg memerah entah karena malu atau apa.mungkin, Ayu merasa Widya sudah melakukan hal yang tidak sopan, sebagai tamu, Widya memang seharusnya tidak mengatakan itu. di tengah perdebadan antara Widya dan Ayu, tiba2 dari balik pohon jauh, sosok hitam dengan mata merah tengah mengintai mereka. sialnya, hanya Nur yg melihat

Akhirnya, perdebadan itu selesai, Nur meninggalkan sosok itu, yg masih mengintip dari balik pohon
ia masuk ke sebuah rumah milik salah satu warga yang tidak berkeberatan, untuk mereka tinggali selama menjalankan tugas KKN mereka, disana rupanya perdebadan Widya dan Ayu berlanjut

“koen iku kok ngeyel seh, wes dikandani, gak sampe setengah jam iku mau” (kamu kok keras kepala, sudah dikasih tau, tadi gak sampai setengah jam)
Nur masih melihat, alih-alih menengahi, Nur lebih kepikiran dengan hal lain, salah satunya, genderuwo itu, untuk apa ia mengintainya.

Namun, tetiba, Widya mengatakan sesuatu yang membuat Nur tidak bisa mengabaikanya.
“Awakmu mau krungu ta gak, onok suoro gamelan nang tengah alas mau?” (kamu tadi dengar atau tidak, ada suara gamelan di tengah hutan tadi?!)

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah