8 Hari Menguat, Saham Bank Jago Mulai Merangkak

- 23 Februari 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi saham.
Ilustrasi saham. /Pixabay/Lorenzo Cafaro

UTARA TIMES - Saat ini harga lonjakan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) masih belum terbendung.

Seperti pada Senin 22 Februari 2021 kemarin, harga saham ARTO melejit 16,27% ke level Rp10.900 per sahamnya.

Kemudian saat penutupan, harga bid Rp10.875 per saham. Di lain sisi, harga offer terendah di Rp 10.900 per saham.

Baca Juga: Simak! Berikut Bocoran Spoiler film SAS: Red Notice Yang Bakal Tayang 12 Maret Mendatang

Diketahui pula bahwa saham PT Bank Jago Tbk. langsung tersungkur di zona merah pada awal perdagangan saham hari Selasa 23 Februari 2021.

Harga saham ARTO turun 500 poin atau 4,59% di level Rp10.400 per saham pada pukul 09.35 WIB.

Harga saham ARTO sudah 8 hari berturut menguat. Kalau dihitung sejak 7 hari yang lalu (15 Februari 2021), harga saham ARTO sudah melompat 42,48 % dibanding harga saat itu (Rp 7.650).

Bahkan, harganya sempat menyentuh level auto reject bawah (ARB) yakni di level Rp10.150 kendati kemudian berusaha bangkit lagi.

Baca Juga: Melalui Tulisan Opininya 'Takut Kritik' Okky Madasari Ajak Anak Muda Indonesia Agar Jangan Takut Mengkritik

Saham Bank Jago ditransaksikan di rentang Rp10.150-Rp11.000. Volume saham yang diperdagangkan sebanyak 6,45 juta saham dengan nilai transaksi Rp66.70 miliar.

Saham Bank Jago telah ditransaksikan sebanyak 4.698 kali.

Pelemahan saham Bank Jago terjadi setelah naik selama 8 hari beruntun. Dalam sepekan terakhir, sahamnya naik 37,97% dan sebulan naik 59,71% pada penutupan perdagangan saham kemarin (22/2/2021).

Pada saat yang bersamaan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham ARTO yang di luar kebiasaan (unusual market activity).

Baca Juga: 12 Tahun TKW Indramayu Disandera Majikan di Arab Saudi, 'Sudah Lapor 2 Tahun lalu, Belum Ada Tindaklanjut!'

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Bursa menyampaikan informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi tanggal 8 Februari 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sebelumnya, Bursa telah mengumumkan penghentian sementara perdagangan terhadap saham ARTO di pasar reguler dan tunai pada 6 Juli 2020 dalam rangka cooling down, serta mengumumkan UMA pada tanggal 1 Juli 2020 atas perdagangan saham ARTO.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Telah dibuka, Ini Syarat Penting Agar Terverifikasi!

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham ARTO tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," terang Bursa dalam pengumuman pada Senin 22 Februari 2021 kemarin.

Seperti diberitakan dalam Jakpusnews dalam artikel "Saham Bank Jago (ARTO) Mulai Melejit, Bertahan 8 Hari Berturut." Adapun sejak setahun lalu (21 Februari 2020) harga saham ARTO sudah meroket 211,43% dari harga saat itu (Rp 3.500).

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham ARTO mencapai Rp 264,90 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 246.432 lot.

Baca Juga: Pesantren di Jawa Barat Akan Punya BUMP? Begini Kata Sidkon Djampi, Ketua Pansus Perda Pesantren Jabar

Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp -13, maka price to earning ratio (PER) saham ARTO sebesar -721,15 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 83,71 kali.

Lonjakan harga saham ARTO membuat kapitalisasi saham ini juga membesar menjadi Rp 118,33 triliun.***(Fariz/jakpusnewsPR)

Editor: Nur Umar

Sumber: jakpusnews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x