Network
UTARA TIMES - Terdapat 35 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Qur'aniyah Kabupaten Majalengka yang dinyatakan positif Covid-19, Selasa 15 Juni 2021 kemarin.
Sampai saat ini apa penyebab klaster pesantren ini belum diketahui secara pasti.
Kemudian selama ini pihak ponpes mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 ketat dalam penyelenggaran pendidikannya.
Baca Juga: Jadwal TV RCTI Rabu 16 Juni 2021, Dari Jadwal Euro Hingga Sinetron Ikatan Cinta
Sebagai bentuk ikhtiar memutus mata rantai penyebaran virus, Kodim 0617 Majalengka langsung bergerak, Setelah mendengar kabar tersebut.
Sehingga dengan cepat menyalurkan ramuan herbal atau Wedang Uwuh Sereh Wangi untuk melawan virus mematikan tersebut.
"Malam tadi (Senin malam) saya dan Kepala BPBD Majalengka langsung menyambangi Ponpes tersebut," kata Komandan Kodim 0617 Majalengka, Letkol (Inf) Andik Siswanto.
Baca Juga: Aktivis Terjun Pakai Parasut di Laga Prancis vs Jerman Euro 2021, Sejumlah Orang Terluka
Menurutnya, pemberiaan gratis ramuan herbal ini sebagai upaya melindungi warga Majalengka dari Covid-19 melalui Program Deteksi Lindungi Rakyat Majalengka.
Terlebih wedang uwuh sugih mukti sendiri, dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga bisa menangkal transmisi Virus Corona.
Karena ramuan ini terdiri dari rempah-remah herbal yang mampu menangkal dan melawan virus.
Baca Juga: UPDATE! Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini 16 Juni 2021 Terbaru dan Masih Aktif
"Jangan lupa juga kita harus tetap disiplin dengan prokes. Yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan hindari kerumunan," ujarnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Al-Qur'aniyah Majalengka, KH Yuyus Aspiyudin mengucapkan terima kasih kepada Dandim Majalengka yang telah perhatian dan peduli terhadap para santrinya.
"Alhamdulillah Wedang Uwuh pemberian Pak Dandim sudah kami bagikan ke santri," katanya melalui pesan singkatnya.
Baca Juga: Rusaknya Jalan di Indramayu Membuat Mini Car Terbalik, Warga Memprotes Akan Menanam Pisang
Selama Pandemi Covid-19 tahun 2020, pihaknya menerapkan pembelajaran jarak jauh. Begitupun para guru bekerja dengan metode Work From Home (WFH). Sementara santri berada di pondoknya.
Awal mula diketahui terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan pesantrenya, bermula ketika ada seorang santri menderita sakit flu. Namun lama-kelamaan pihaknya khawatir dan langsung berkoordinasi dengan puskemas, sebagaimana dikutip Utara Times dari Cirebon Raya.
"Setelah dilaksanakan rapid test antigen hasilnya reaktif dan dilakukan swab massal. Hasilnya ada 35 orang santri terpapar," tutupnya.***
