Gadis Asal Indramayu Jadi Korban Perdagangan Orang di Papua, Dipaksa Layani Pria Hidung Belang

- 12 Agustus 2021, 15:40 WIB
Gadis Asal Indramayu Jadi Korban Perdagangan Orang di Papua, Dipaksa Layani Pria Hidung Belang
Gadis Asal Indramayu Jadi Korban Perdagangan Orang di Papua, Dipaksa Layani Pria Hidung Belang /


UTARA TIMES- Seorang gadis asal Kabupaten Indramayu berusia 14 tahun menjadi korban perdagangan manusia oleh sindikat perdagangan tak manusiawi di papua.

Gadis korban perdagangan manusia ini dipaksa melayani tamu pria hidung belang di sebuah karaoke kabupaten Piniai, Papua.

Gadis yang berinisial SDD berusia 14 tahun ini mulanya disandera di sebuah kafe, menurut keterangan SDD kemudian dipaksa untuk melayani setiap kali ada tamu (pria hidung belang) yang datang ke kafe tersebut.

Baca Juga: Preman Pemalak Kafe Ucok Baba di Depok Ditangkap Polisi yang Merupakan Seorang Oknum Ormas

Jika sang gadis asal Kabupaten Indramayu menolaknya, SDD akan disiksa oleh sang pemilik kafe layaknya budak.

Kasus tindak pidana perdagangan orang ini dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Lutfi Olot Gigantara, Kamis 12 Agustus 2021 sebagaimana dikutip Utara Times dari Cirebonraya.

"Betul, korban sedang dijemput oleh tim gabungan Polda Jabar dan Papua. Masih di Paniai, menunggu pesawat untuk penerbangan ke Jakarta," ujarnya.

Sang ibu korban M (33) Menceritakan kasus yang menimpa anaknya. Bermula dari SDD diajak oleh seorang teman, ia dijanjikan bekerja di Papua dengan gaji yang cukup besar.

Baca Juga: Ucok Baba Dipalak Preman, Alasanya Butuh Uang Untuk Beli Miras

Sebagaimana dilansir Utara Times dari CirebonRaya, berjudul Tim Gabungan Polda Jabar dan Papua, Jemput Gadis Indramayu Korban TPPO  Awalnya, pada sekitar 1 Juli 2021 lalu, SDD diajak salah satu temannya untuk mencari pekerjaan. Selama beberapa hari SDD pun tidak bisa dihubungi. 

Namun sekitar dua hari setelah berangkat dari rumah, SDD mengabarkan kepada M ada di Surabaya. Ia bekerja menjadi pelayan di kafe. 

"Baru kerja seminggu, anak saya sudah dikasih handphone dan setiap hari digaji seratus ribu," ujar M.

Namun beberapa hari kemudian, M menerima kabar dari anaknya akan bekerja di tempat lain dengan penghasilan yang lebih besar. 

Baca Juga: Dokter Richard Lee Ditangkap Polisi, Istri: Kok Diperlakukan Seperti Kriminal dan Teroris?

"Sejak saat itu saya tidak pernah menerima kabar lagi. Terakhir menerima kabar tanggal 27 Juli 2021. Anak saya ternyata bekerja di kafe di Bogodaida Kabupaten Paniai, Papua," terang M. 

M juga mendapat kabar kalau baru beberapa hari bekerja di kafe sudah disiksa majikannya karena tidak mau melayani tamu, para pria hidung belang. 

Mendengar cerita miris anaknya, M kemudian meminta bantuan Polres Indramayu untuk menelusuri keberadaan anaknya tersebut. 

Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara membenarkan adanya kasus tersebut.

"Nanti akan disampaikan lengkap ya, setelah (dijemput) korban sudah sampai di Jakarta," kata dia.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Cirebon Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah