UTARA TIMES – Manga Attack on Titan Chapter 139 kini telah rilis. Manga karya Hajime Isyama kini telah tamat. Kisah terakhir Attack on Titan Chapter 139 meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pecinta manga AOT.
Pertanyaan mengenai Eren Jeager yang selalu mencoba ‘bunuh diri’ terjawab sudah di chapter terakhir Attack on Titan Chapter 139. Kisah terakhir Eren yang diceritakan dalam Attack on Titan Chapter 139 diberi judul “Chapter Akhir: Menghadap Ke Pohon Itu Di Atas Bukit.”
Panel cerita Attack on Titan Chapter 139 dimulai dari kilas balik Eren kecil yang tengah mengobrol dengan Armin kecil. Eren menceritakan tentang dirinya yang dapat melihat masa depan.
Baca Juga: Simak Daftar Stok Terakhir Beras dan GKG Di Jawa Barat, Kabupaten Indramayu Tertinggi
Eren mengatakan jika dirinya ingin menjauhi Armin dan Mikasa agar mereka dapat dianggap sebagai pahlawan oleh bangsa Eldian.
Eren dan Armin berjalan melintasi waktu dan memori. Eren menceritakan tentang kisah penemu Titan, Ymir. Eren menjelaskan jika Ymir selalu tunduk kepada Raja Fritz. Ymir telah diperbudak oleh Fritz.
Ymir telah mendapat perlakuan yang buruk dari Fritz, rumah Ymir dibakar, ayahnya dibunuh dan lidahnya dipotong, bahkan saat Ymir telah mendapatkan kekuatan setara Dewa, Ymir terus tunduk.
Baca Juga: Daftar Tebaru Harga Gabah dan Beras April 2021 Di Indonesia, Harga GKP Terendah 3.600 Perkilo
Ymir telah membuat sebuah larangan yang mana larangan tersebut terus bertahan sampai 2.000 tahun yang lalu. Larangan itu membuat Ymir kesakitan dan ingin bebas, tapi Ymir tidak juga menemukan orang yang tepat sampai Ymir menemukan Mikasa.
Ymir berharap bahwa Mikasa dapat membebaskan Ymir dari rasa sakit akan cintanya. Ymir memilih Mikasa untuk menuntunnya sampai hasil akhir. Pada akhirnya Mikasa membunuh Attack Titan yang ada pada diri Eren.
Eren menjelaskan bahwa Eren tidak ingin berpisah dengan Mikasa, Armin dan yang lainnya tapi Eren harus pergi karena waktu Eren di dunia telah habis.
Baca Juga: Harga Cabai Akan Segera Turun! Simak Penjelasan dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Berikut
Eren menjelaskan kepada Armin bahwa apa yang telah mereka bicarakan dan yang mereka lihat, semuanya akan Armin lupakan sampai Armin dan Eren saling membunuh.
Ingatan Armin akan kembali saat Eren mati. Ingatan Armin bersama Eren mengalir ke semua ingatan para manusia Titan. Mereka kini tahu alasan Eren menghancurkan bangsa Marley. Eren telah menyampaikan pesan terakhirnya kepada manusia Titan melalui Armin.
Pertarungan Armin dan Eren selesai. 80% manusia telah dimusnakan oleh Eren dan manusia Titan kini akan berubah menjadi manusia normal, mereka tidak akan lagi memiliki kekuatan Titan.
Baca Juga: Puan Maharani Terkait Larangan Mudik Lebaran 2021: Pemerintah Harus Konsisten dan Adil
Eren dikalahkan oleh Mikasa dengan memenggal kepala Eren. Mikasa memeluk kepala Eren.
Armin tidak percaya kalau Eren mati dan Armin mengingat semua kilasan ingatannya dengan Eren, Armin memeluk kepala Eren dan menangis. Mikasa akan membawa kepala Eren dan menguburnya di bawah pohon kesayangan Eren.
Bangsa Eldian ditodongkan senjata oleh bangsa Marley karena mereka mengira kalau bangsa Eldian akan berubah lagi menjadi Titan. Armin mengatakan jika bangsa Eldian tidak akan berubah menjadi Titan karena Armin telah membunuh Eren Jaeger.
Baca Juga: Kunto Aji Tanggapi Peraturan Presiden Terkait Royalti Musik, Mas Kun: Simpan Kekhawatiranmu
Tiga tahun kemudian bangsa Eldian membuat pasukan tentara dan bangsa Eldian meneriakan semboyan mereka “Jika kami menang kami hidup, jika kami kalah kami mati, jika kami tak bertempur kami tak bisa menang, bertempur, bertempur” sebuah semboyan yang sering diteriakan oleh Eren.
Kini Historia memimpin bangsa Eldian di Paradis. Sebagian bangsa Eldian yang tinggal di Marley kembali ke Paradis, mereka melakukan negosiasi perdamaian. Mereka mendapatkan surat dari Historia.
Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series 8 April 2021: Reno Bongkar Rahasia Ken, Argadana Kaget
Mikasa duduk di bawah pohon di samping makam Eren. Mikasa berharap dia bisa melihat kembali Eren, Mikasa menangis. Kemudian datang seekor burung yang menarik syal Mikasa dan meletakan syal Mikasa di pundaknya, setelahnya burung itu pergi. Mikasa mengucapkan terima kasih.***