Tragis, ini Kondisi Nyata Bima dan Ayu Diperbudak Badarawuhi Hingga Meninggal di Cerita Asli KKN Desa Penari

22 Mei 2022, 10:00 WIB
KKN di Desa Penari /Instagram @kknmovie/

UTARA TIMES - Perlu diketahui kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari, simak ulasannya disini.

Sebagai informasi begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari, berikut cerita aslinya

Hal ini tentu saja membuat banyak orang penasaran dengan kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari,

Baca Juga: Jadwal Final Thailand Open 2022: Fajar - Rian Menjadi Satu-satunya Wakil Indonesia yang Melaju ke Final

Diketahui bahwa kondisi Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal dalam cerita asli KKN di Desa Penari sempat viral, setelah diunggah dari utas atau Thread Twitter milik SimpleMan (akun Twitter (@SimpleM81378523) yang dibuat pada 24 Juni 2019.

Diungkapkan oleh SimpleMan, awalnya ia tidak mendapatkan izin dari pemilik cerita asli KKN di Desa Penari untuk menceritakan kisahnya, berikut kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari,

Kemudian diketahui SimpleMan akhirnya dapat menceritakan kisah nyata tersebut melalui Thread Twitter pribadinya, begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari,

Baca Juga: Nonton F1 GP Spanyol 2022 Hari Ini Dimana dan Jam Berapa? Klik Link Live Streaming di Sini

Sebagaimana dilansir Utara Times dari thread Twitter SimpelMan, berikut begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari.

Berikut begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari, simak cerita lengkapnya disini

Sehari semalam, Widya rupanya sudah menghilang.ketika Widya melihat rumah penginapan mereka, Widya melihat banyak sekali orang berkumpul disana, dan saat mata mereka melihat Widya, semuanya hampir tercengang tidak habis pikir.

Seperti melihat hantu, lalu, terlihat dari dalam, pak Prabu keluar, wajahnya, mengeras melihat Widyamata pak Prabu mendelik, melihat Widya. "tekan ndi ndok?" (darimana kamu nak)

Baca Juga: Sewu Dino Bagian 7 Karya Simple Man: Ilmu Santet

Widya tidak menjawab apa yang pak Prabu tanyakan, si ibuk juga menenangkan pak Prabu agar tenang, sembari menggiring Widya masuk ke rumah, Widya mendengar Nur menjerit, menangis, seperti kesetanan. saat Widya masuk dan melihat apa yang terjadi, Widya melihat ruangan itu di penuhi orang yang duduk bersila.

Mereka mengelilingi 2 orang yang terbujur, tubuhnya di tutup selendang, di ikat dengan tali putih, menyerupai kafan, Wahyu dan Anto menatap kaget saat Widya masuk."Wid, tekan ndi awakmu?" (darimana kamu Wid?) ucap Nur yang langsung memeluk Widya.

"onok opo iki Nur?" (ada Apa ini Nur) Nur menutup mulutnya, tidak tau harus memulai darimana, sampai Wahyu berdiri, "Ayu Wid, Nur lihat Ayu, tiba-tiba terbujur kaku, matanya tidak bisa di tutup"Widya mendekati Ayu, di sampingnya ada Bima, ia terus menerus menendang-nendang dalam posisi terikat itu, layaknya seseorang yang terserang epilepsi, matanya kosong melihat langit-langit, mereka berdua terbaring tidak berdaya,

Baca Juga: Prediksi Sassuolo Vs Milan di Serie A Liga Italia Malam Ini: Prediksi Skor, H2H, Kabar Tim  

sontak Widya ikut menjerit sebelum ada yg menenangkandari Pawon, mbah Buyut keluar, ia melihat Widya kemudian memanggilnya.

"sini ndok, Mbah jek tas gawe kopi" (sini nak, si mbah baru saja selesai membuat kopi)

mbah Buyut, duduk di kursi kayu yang ada di pawon, ia melihat Widya lama, kemudian mengatakanya. "Koncomu wes kelewatan""Pripun mbah?" (bagaimana mbah?)

"yo opo rasane di kerubungi demit sa'alas?" (bagaimana rasanya di kelilingi makhluk halus satu hutan?)

Baca Juga: Profil Zhao Lusi, Lengkap dengan Biodata, Umur, Tinggi Badan, Golongan Darah Hingga Zodiak

Mbah Buyut masih mengaduk kopinya, memandang Widya yang tampak mulai kembali kesadaranya, "nyoh, di ombe sek" (nih, di minum dulu)

Widya menyesap kopi dari mbah Buyut, tiba-tiba rasa pahit yang monohok membuat tenggorokan Widya seperti di cekik, membuat Widya memuntahkanya, begitu banyak muntahan air liur Widya yang keluar, ia melihat mbah Buyut yang tampak mengangguk. seperti memastikan.

"koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit" (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala. "paham ndok" (paham nak) Widya mengangguk.

Baca Juga: Profil Kang Han Na, Lengkap dengan Biodata, Umur, Fakta Unik Hingga Akun Instagram

"Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji'ne nang enggon sing mok parani wingi bengi" (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi) "eroh opo iku sinden?" (tahu kegunaan Sinden?)

"mboten mbah" (tidak tahu mbah) "Sinden ku, enggon adus'e poro penari sak durunge tampil. nah, Sinden sing cidek kali, gak popo di garap, tapi, sinden sing sijine, ra oleh di parani, opo maneh sampe di gawe kelon"

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa di kerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)

"Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?" (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu) Widya diam lama, sebelum mengatakanya. "Ular mbah" "nggih. betul" "sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo" (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama) "Ular itu mbah" mbah buyut mengangguk

Baca Juga: Daftar Pemain Film Sayap Sayap Patah, Bertaburan Aktor dan Aktris Papan Atas  

"iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo" (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuam di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal,

yang di incar sama) mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu. " "ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik?" (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali?)

"isok isok" kata mbah Buyut, "sampe balak'e di angkat"

"balak'e di angkat mbah" (bencananya di angkat) kata Widya, bingung. "Bima ambek Ayu wes kelewatan, sak iki, kudu nanggung opo sing di lakoni" (Bima sama Ayu sudah kelewatan, sekarang, dia harus menanggung apa yang dia perbuat) "Ayu sak iki, kudu nari, keliling Alas iki)

Baca Juga: Daftar Pemain Film Sayap Sayap Patah, Bertaburan Aktor dan Aktris Papan Atas  

(Ayu sekarang harus menari mengelilingi Hutan ini) "sak angkule nari, sadalan-sadalan" (tampil, menari, di setiap jengkal tanah ini) "Bima mbah?" "Bima, yo kudu ngawini sing nduwe Sinden" (Bima ya harus mengawini yang punya Sinden) "Badarawuhi mbah" Mbah buyut kaget.

"oh ngunu" (oh begitu) "wes eroh jeneng'e" (sudah tahu namanya)

"Badarawuhi, iku salah sijine sing jogo wilayah iki, tugas Badarawuhi iku nari, dadi bangsa lelembut iku yo seneng ndelok Badarawuhi iki nari, nah, sak iki, Ayu kudu nanggung tugas Badarawuhi nari"(Badarawuhi itu salah satunya yang jaga di wilayah ini, tugasnya ya menari, jadi bangsa lelembut suka melihat tarian dari Badarawuhi, sekarang, Ayu harus menggantikanya)

Baca Juga: Profil Zhao Lusi, Lengkap dengan Biodata, Umur, Tinggi Badan, Golongan Darah Hingga Zodiak

"Bima, kudu ngawini Badarawuhi, anak'e iku wujud'e ulo, sekali ngelahirno, isok lahir ewonan ulo"(Bima harus mengawini Badarawuhi, anaknya itu berwujud ular, sekali melahirkan, bisa lahir ribuan ular)

"salah kancamu, wes ngelakoni hal gendeng nang kunu, dadi kudu nanggung akibate" (salah temanmu sendiri, jadi sekarang mereka harus tanggung jawab)"Badarawuhi iku ngunu ratune ulo, bangsa lelembut sing titisan aji sapto, balak'e ra isok di tolak opo maneh di mendalno, mene isuk, tak coba'e ngomong apik-apik'an, wedihku, koncomu ra isok balek orep2"

(Badarawuhi itu ratunya ular, bangsa lelembut yang sudah tak terbendung, kutukanya, gak bisa di tolak apalagi sampai di buang, besok pagi, biar tak coba ngomong baik-baik, takutnya, temanmu tidak bisa kembali hidup2)mbah buyut pergi, Nur, Wahyu dan Anton melihat Widya sendirian di pawon, duduk, sembari termenung.

Baca Juga: Daftar Pemain Film Sayap Sayap Patah, Bertaburan Aktor dan Aktris Papan Atas  

"Goblok!! Bima karo Ayu asu!! kakean ngent*t!!" (bodoh!! Bima sama Ayu itu Anj*ng!! kebanyakan ngent*t)

kaimat itu, yang mereka semua pikirkan malam itu.

Lanjut baca begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari, melalui thread Twitter SimpelMan berikut ini, KLIK DISINI

Baca Juga: Siapakah Pemeran Arya yang Dikagumi Oleh Ratih Pada Film Cinta Subuh? Simak Profil dan Biodatanya

Demikian ulasan mengenai begini kondisi nyata Bima dan Ayu diperbudak Badarawuhi hingga meninggal cerita asli KKN di Desa Penari.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler