Adaptasi Pesulap Dikala Pandemi

31 Oktober 2020, 12:35 WIB
SISWA-siswa Ringwood Secondary College, Australia menampilkan pertunjukkan seni di Bandung Creative Hub, Sabtu, 20 April 2019. Mereka menunjukkan kebolehannya memainkan alat musik, menyanyi, menari, bersajak, dan akting. Panggung itu merupakan pementasan mereka terakhir dalam rangkaian Ringwood Secondary College Performing Arts World Tour 2019.*/ARIF HIDAYAH/PR /arif hidayah/

UTARA TIMES - Musim pandemi juga berimbas pada pelaku seni pertunjukan dan hiburan.

Baca Juga: Selain Cha Eun Woo, Inilah Karakter Lain di 'True Beauty'

Pesulap tak menjadi pengecualian dalam hal ini sebab harus beradaptasi dengan teknologi.

Seperti halnya pesulap asal Australia, Cosentino, yang mulanya di atas panggung dan berinteraksi dengan penonton, menjadi di depan layar laptop dan kamera saja.

Baca Juga: Pahlawanku Sepanjang Masa Menjadi Tema Hari Pahlawan 2020

"Sulap adalah seni yang membutuhkan interaksi fisik atau langsung (dengan manusia). Sehingga di masa saat ini menjadi sangat menantang karena hal tersebut tak ada, dan malah melakukannya secara daring, di depan layar kaca," kata Cosentino melalui jumpa pers daring beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Gempa Turki, WNI Tidak Ada Korban

Meskipun menantang, pesulap yang lahir dan besar di Victoria, Australia itu mengaku dirinya mencoba menerima dan beradaptasi untuk menggunakan teknologi agar dapat terus tampil.

Terlebih, dengan diadakannya pertunjukan daring, Cosentino mengatakan, dirinya malah bisa menggaet penonton dan penggemarnya yang berada di negara-negara lain.

Baca Juga: Desa Digital Diresmikan Oleh Mendes PDTT

"Itu adalah hal yang indah karena kita bisa tampil seperti ini. Mungkin, jika tak ada pandemi, kita tak akan bisa membuat pertunjukan lintas negara," kata Cosentino.

"Ini juga merupakan peluang untuk penggemar di negara lain, untuk melihat penampilan kami dari rumah masing-masing," ujarnya melanjutkan.

Baca Juga: Belajar Dari Rumah, Mesti Perhatikan Kesehatan Mental Siswa

Pesulap lainnya, yaitu Cyril Takayama dari Jepang setuju dengan pernyataan Cosentino. Menurutnya, pandemi juga membuka mata dan pikirannya untuk terus berkarya serta menghibur banyak orang dengan cara yang baru.

"Melakukan sulap, magic, adalah hal yang menakjubkan. Pun dengan berinteraksi langsung bersama penonton. Tapi sekarang, kita tak bisa melakukan itu untuk sementara waktu," kata Cyril.

Baca Juga: Sponsori Ahsan dan Hendra, Waroeng Ingin Berkontribusi Pada Olahraga Indonesia

"Sangat menantang, tapi ini membuatku berpikir cara baru bagaimana aku bisa merasakan magic tersebut, dan membuat keajaiban untuk mereka. We need a little bit of magic right now," ujarnya sembari tersenyum.

Seerti yang dikutip UTARA TIMES dari Antara. Ketika disinggung apakah ia khawatir dengan masa depan dari pertunjukan langsung, Cyril mengaku dirinya cukup khawatir, namun juga optimistis bahwa keadaan akan segera membaik.

Baca Juga: Terjadi Lagi, Semburan Gas di Indramayu

Ditambah dengan kreativitas dan inovasi tanpa batas, ia yakin pertunjukan langsung akan bisa dilakukan dengan nyaman dan aman lagi.**

Editor: Nur Umar

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler