Akibat Pandemi Covid - 19, Hiburan Drakorpun Ikut Terdampak

11 November 2020, 08:09 WIB
Tangkapan layar poster drama Korea.. /Instagram/@tvndrama.official

UTARA TIMES - Penyebaran virus corona menyebabkan berbagai kegiatan terhambat. Salah satu yang terkena dampaknya adalah drama Korea, ini diberlakukan seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 diantara pemeran dan kru.

Hal ini berdampak pada berkurangnya hiburan Drama Korea pada 202.

Baca Juga: Usia Anak Saat Membantu Pekerjaan Rumah

"Karena pandemi virus yang masih terjadi, akan semakin sulit dan mahal untuk memproduksi drama Korea di televisi," kata pengamat budaya Kim Heon-shik, seperti yang dikutip dari Yonhap, Rabu, 11 November 2020 dilansir dari rri.

Dimana pada tahun 2019 rata-rata 12 drama ditayangkan di 10 saluran televisi Korea Selatan, berbeda ketika lembaga penyiaran publik yang tidak memiliki studio produksi sendiri, seperti KBS dan MBC, diperkirakan hanya memiliki 10 drama pada tahun 2020. Angka ini terbilang kecil, berdasarkan data industri pada 2019, rata-rata 12 drama ditayangkan di 10 saluran televisi Korea Selatan pada 2019.

Baca Juga: Pemerintah Yakini AI Akan Mendongkrak Ekonomi di Masa Depan.

Saat ini, baru beberapa serial tahun depan yang mendapatkan sorotan sejak 2020, seperti Jirisan yang akan dibintangi Jun Ji-hyun dan tayang di tvN, Vincenzo (Song Joong-ki), serta Kingdom: Ashin of the North (Netflix).
Pada pertengahan 2020, studio televisi dan penyiaran memang menunda produksi sejumlah drama dan acara lainnya ketika Korsel sedang gencar bertarung melawan virus corona.

Perusahaan hiburan besar Korea, CJ ENM, dan studio produksi drama, Studio Dragon, sempat menunda syuting drama yang tayang di saluran televisi OCN dan tvN selama satu pekan pada Agustus 2020. Hal serupa juga dilakukan KBS dan SBS.

Baca Juga: Diduga Alami Serangan Jantung, Seorang Lansia Meninggal di Tengah Kerumunan FPI

Penundaan proses syuting disebabkan peningkatan peraturan pemerintah terkait jaga jarak di tengah pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, Kim Heon-shik juga menganggap jumlah drama Korea di televisi lokal berkurang karena banyak penonton yang mulai berpaling ke layanan streaming serta YouTube dalam mencari tontonan baru.

"Drama televisi yang diproduksi mahal dengan artis-artis besar tak lagi menjamin rating yang tinggi. Para bintang juga mulai lebih tertarik untuk tampil di layanan streaming yang disaksikan penonton lebih dari 100 negara," kata Kim Heon-shik.

Baca Juga: Tiga Aspirasi Terkait Pengupahan, Kang Emil Temui Serikat Buruh

Ia mencontohkan drama It's Okay to Not Be Okay yang bertabur banyak bintang besar, seperti Kim Soo-hyun, salah satu aktor termahal di Korea Selatan. Drama tersebut hanya mendapatkan rating rata-rata 4-6 persen setiap pekannya. Rating tersebut dinilai mengecewakan karena It's Okay to Not Be Okay merupakan drama pertama yang menampilkan Kim Soo-hyun setelah hiatus karena wajib militer.***

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler