Network
UTARA TIMES - (11/12) Ady yang lebih dikenal sebagai mantan vokalis Naff kini kembali merilis album "Kembali Untukmu."
"Kembali Untukmu" merupakan album kompilasi yang berisikan 10 lagu. Beberapa lagu tersebut sudah pernah dirilis sebelumnya, seperti "Kau Masih Kekasihku", Terendap Laraku", hingga "Akhirnya Ku Menemukanmu".
“Ide judul albumnya muncul sebulan yang lalu, tiba-tiba terlintas. Judul ini bukan untuk seseorang, tapi fansku yang menanyakan keberadaanku setelah aku keluar dari Naff," kata Ady dalam keterangan resminya, Jumat 11 Desember 2020.
Baca Juga: Puan Maharani Meminta Kepastian Atas Vaksin COVID-19
Sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara, Ady mengatakan bahwa peluncuran album sempat tertunda cukup lama, hingga sekitar tiga tahun. Namun akhirnya dia berhasil menyelesaikan dan mempersembahkannya untuk penggemarnya yang telah menanti.
Ada tiga lagu yang Ady memasukkannya dalam album tersebut yaitu "Usai Kisahku", "Maukah Kau Menikah Denganku?", dan "Bersandinglah Denganku".
Lagu "Maukah Kau Menikah Denganku?" dan "Bersandinglah Denganku" dibuat secara berkaitan, begitu juga video musiknya.
Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan Tiga Alokasi Penggunaan Dana Desa Di Tahun 2021, Apa Saja!
“Ini kesimpulan rasa marahku, sedihku, dan kekecewaan tentang hidupku. Alhamdulillah, aku telah mendapatkan semua hal sampai hari ini. Yang aku belum dapatkan hanya cinta," ujar Ady.
"Itu terangkum dalam dua lagu tersebut dan itu mimpiku, menua dengan orang yang aku cintai sampai maut memisahkan,” lanjut Ady.
Baca Juga: Leicester City vs AEK Athena 2-0: The Foxes Melaju Ke Babak 32 Besar Liga Eropa Sebagai Juara Grup
Video musik "Maukah Kau Menikah Denganku?" dan "Bersandinglah Denganku" disutradarai oleh Ady sendiri dengan lokasi syuting di dua tempat yang berbeda, yaitu Lembang, Jawa Barat, dan rumah Ady.
Sementara "Kembali Untukmu" menjadi karya idealis Ady karena semua ia kerjakan sendiri.
Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun, Shopee Hadirkan Stray Kids dan GOT7 dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!
"Secara teknis, Trinity Optima Production membebaskan saya untuk mengerjakan musik saya sendiri. Sesuatu yang lahir tanpa pengkotakan, pasti hasilnya atau pembuatnya menjadi legenda,” pungkasnya.***
