Pada Senin (25/10), A Story yang merupakan perusahaan produksi di balik Jirisan mengalami penurunan saham sebesar 9,4 ribu won per rim dari hari sebelumnya hingga mencapai angka 41 ribu per rim.
Baca Juga: LENGKAP! Susunan Acara Upacara Sumpah Pemuda 2021, Simak Selengkapnya Berikut
Kondisi di mana harga saham anjlok sekitar 20 persen ini membuat para pemain saham kecewa.
Sedangkan Studio Dragon, perusahaan yang memproduksi Jirisan bersama A Story juga mengalami penyusutan nilai saham sebesar 3,46 persen.
Tercatat pada hari yang sama, perusahaan menjual 92 ribu won saham. Dengan demikian, jika nilai saham tidak juga stabil maka investor terancam merugi mengingat biaya produksi yang hampir mencapai 30 juta dollar Amerika.
Penurunan nilai saham kedua perusahaan tersebut dipercayai lantaran kritik terhadap episode pertama yang tayang pada Sabtu (23/10).
Selain kualitas grafis yang menjadi sorotan, penggunaan OST juga menuai kritik karena dianggap kurang sesuai dengan drama.
Terlepas dari kritik, rating Jirisan masih menjadi yang paling tinggi untuk premier drama.
Untuk episode kedua, drama ini berhasil meraup 10,7 persen secara nasional dan 12,2 persen di wilayah metropolitian. Bahkan rating per menit drama ini mencapai 14,4 persen.***