Dalam penjelasan Pak Prabu, patek ireng tersebut disebut juga dengan Sangkarso, salah satu kepercayaan orang kampung tersebut, sebagai penanda bahwa area itu adalah area pemakaman.
Awal mula saat mahasiswa KKN melihat nisan hitam tersebut adalah saat mereka pertama kali berkeliling melihat-lihat sekitar kampung bersama Pak Prabu.
Hal tersebut dijelaskan dalam thread SimpleMan yang menceritakan dari sudut pandang Widya.
Saat Ayu, Nur, Widya, Bima, Wahyu, Anton dan Pak Prabu berhenti di pemakaman dengan nisan berbalut kain hitam tersebut.
Karena tak lazim, mereka pun keheranan. Pak Prabu mengerti bahwa mereka bertanya-tanya mengapa nisan di pemakaman tersebut dibalut kain hitam.
Nur sebagai satu-satunya anggota KKN dengan indera keenam paling peka merasakan keganjilan terhadap Sangkarso tersebut.
Hingga pada akhirnya, rasa penasaran Nur terjawab setelah Ayu dan Bima ‘terjebak’ dan ‘sekarat’ karena karma buruk atas perbuatan mereka.
Pak Prabu menjelaskan bahwa Sangkarso atau patek ireng atau nisan hitam tersebut merupakan area pemakaman para korban sebelum Bima dan Ayu.