Widya keluar dari kamar itu, kemudian ia pergi menyusul Bima, sendirian.
Bima itu anak cowok yang paling religius, sama kaya Nur, karena mereka memang sudah dekat di kampus. Tapi, Anton sering cerita, kalau kadang, dia memergoki Bima onani di dalam kamar, dan itu tidak sekali dua kali, masalahnya adalah, saat Bima melakukan itu, ada suara perempuan.
Widya tidak terima Bima dikatain itu oleh Anton, Widya pun bertanya darimana dia tahu Bima onani?
Baca Juga: Didera Cedera di Laga Final, FajRi Keluar Sebagai Runner Up Thailand Open 2022
“Heh, mbok pikir aku ra eroh wong onani iku yo opo?” (kamu pikir saya gak tau bagaimana cowok onani?)
Widya masih diam, mendengarkan penjelasan Anton.
“Sing dadi masalahe iku guk Bima Onani” “kabeh lanangan pasti tahu onani, aku gak munafik, masalahe, onok suara wedok’e,??”
(Yang jadi masalahnya itu bukan Bima onani, semua cowok pasti pernah, aku gak munafik, masalahnya, ada suara perempuanya.??)
“Pas tak enteni, sopo arek iku, nek gak awakmu, pasti Ayu nek gak Nur, tapi, ra onok sopo sopo sing nang kamar ambek cah kui” (ketika ku tunggu, siapa perempuan itu, ku kira itu kamu, kalau gak ayu atau nur, ternyata, tidak ada siapa-siapa di dalam kamar sama dia)
“trus” tanya Widya.
“Suoro sopo sing tak rungokno lek ngunu?” (suara siapa dong yang ku dengar waktu itu)
“Masalahe, aku wes sering krungu, mesti, onok suoro iku” (masalahnya, aku sudah sering dan selalu dengar suara itu)