Berikut Alasan Kenapa Sinden Kembar Tidak Boleh Digunakan Dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari

- 26 Mei 2022, 01:30 WIB
Sosok mbah Dok penjaga khodam Nur di KKN di Desa PenariBerikut Alasan Kenapa Sinden Kembar Tidak Boleh Digunakan Dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari
Sosok mbah Dok penjaga khodam Nur di KKN di Desa PenariBerikut Alasan Kenapa Sinden Kembar Tidak Boleh Digunakan Dalam Kisah Nyata KKN di Desa Penari /*/mantrapandeglang.com/Instagram @dewisrisalatiga

(Sinden itu tempat mandinya para penari sebelum tampil, nah, sinden yang di dekat sungai tidak apa-apa di kerjakan, tapi, sinden yang satunya, tidak boleh di datangi, apalagi di pakai kawin)

Kemudian mbah Buyut menanyakan siapa yang ada dalam sinden tersebut kepada Widya, dan Widya menjawab bahwa yang ada di sinden tersebut seekor ular.

"Widya ngerti, sopo sing gok Sinden iku?" (Widya tahu siapa yang ada di sinden itu) Widya diam lama, sebelum mengatakanya. "Ular mbah" "nggih. betul" "sing mok delok iku, ulo-anak'e Bima karo" (yg kamu lihat itu, adalah anaknya Bima sama) "Ular itu mbah" mbah buyut mengangguk

Baca Juga: 5 Ucapan Kenaikan Isa Almasih 2022 Terbaru, Bagikan ke Facebook hingga TikTok ketika Ascension Day

Lalu mbah Buyut merasa bersalah dengan persitiwa yang menimpa Bima dan Ayu karena merasa kecolongan.

"Iku ngunu, mbah sing kecolongan, Widya mek di dadekno Awu awu, ben si mbah ngawasi Widya, tapi mbah salah, koncomu iku sing ket awal wes di incer karo" (itu, mbah yang kecolongan, Widya cuma di jadikan pengalih perhatian, biar si mbah ngawasi kamu, tapi mbah salah, dari awal,yang di incar sama) 

Kemudian mbah Buyut terdiam karena tidak mau menyebutkan nama mahluk penghuni sinden tersebut, Widya pun menanyakan perihal kondisi Bima dan Ayu apakah bisa disembuhkan.

Baca Juga: Jadwal dan Tahapan PPDB DKI Jakarta 2022 Jenjang SMA, Simak Informasi Lengkapnya Disini

Setelah itu mbah Buyut diam lama, seperti tidak mau menyebut nama makhluk itu. " "ngantos, yo nopo mbah, Ayu kale bima saget mbalik?" (lalu bagaimana mbah, apa Ayu sama Bima bisa kembali?) "isok isok" kata mbah Buyut, "sampe balak'e di angkat"

Mbah Buyut Menjelasakan bahwa hal yang dilakukan Bima dan Ayu sudah kelewatan akhirnya harus menerima resiko perbuatannya sendiri.

Halaman:

Editor: Nur Umar

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x