Diketahui awal mula peristiwa yang terjadi di sinden kembar adalah Bima dan Ayu melakukan hal yang tidak senonoh dalam sinden tersebut dan hal itu adalah pantangan yang tidak bisa diterima.
Baca Juga: Hasil Bola Tadi Malam: AS Roma Menang atas Feyenoord dengan Skor Tipis, Kemenangan yang Bersejarah
"Koncomu, ngelakoni larangan sing abot, larangan sing gak lumrah gawe menungso opo maneh bangsa demit" (temanmu, melakukan pantangan yang tidak bisa di terima manusia, apalagi bangsa halus) kata mbah Buyut sembari geleng kepala. "paham ndok" (paham nak) Widya mengangguk.
Kemudian dijelaskan sinden tersebut ada 2, karena hal itu dinamakan sinden kembar dan mbah Buyut bahwa fungsi sinden itu sendiri.
"Sinden sing di garap, iku ngunu, Sinden kembar, siji nang cidek kali, siji'ne nang enggon sing mok parani wingi bengi" (Sinden yang kamu kerjakan, itu kembar, satu di dekat sungai, satu yang kemarin malam kamu datangi) "eroh opo iku sinden?" (tahu kegunaan Sinden?)
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Nadzar Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Kemudian mbah Buyut menjelasakan fungsi dari sinden tersebut yakni tempat untuk mandi para penari sebelum tampil.