Ini Cerita Horor Sewu Dino Lengkap Link Download Novel PDF Karya SimpleMan

- 5 Juni 2022, 14:05 WIB
Ini Cerita Horor Sewu Dino Lengkap Link Download Novel PDF Karya SimpleMan
Ini Cerita Horor Sewu Dino Lengkap Link Download Novel PDF Karya SimpleMan /Twitter

UTARA TIMES - Ini cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan.

Dalam cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan tersebut mengungkapkan kronologi kisah horor yang merupakan praktik santet 1000 hari antar keluarga.

Apalagi cerita horor Sewu Dino lengkap ini mengurai kronologi terjadinya praktik santet 1000 hari keluarga Atmojo vs keluarga Kuncoro.

Disamping itu cerita horor Sewu Dino lengkap tersebut dinilai lebih seram dari KKN di Desa Penari.

Sehingga konon cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan ini segera menjadi film layar lebar.

Penasaran dengan cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan tersebut?

Baca Juga: Kronologi Trent Alexander-Arnold Dikecam Setelah Tidak Nyanyi Lagu Kebangsaan di Inggris vs Hungaria Semalam

Ini cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan.

Cahaya mobil menembus kegelapan malam, dari kaca depan, Sugik terus memperhatikan Sri yg tampak sedang serius memikirkan sesuatu, ia sadar, gadis polos itu pasti sudah tahu siapa Atmojo yg sebenarnya, ragu, Sugik bimbang, apakah ia akan menceritakan semua, sebuah rahasia kecil.

Setelah bergelut dengan batin, Sugik akhirnya mengambil keputusan, ia membanting setir, membuat mobil menepi, lantas dari sudut matanya, ia melihat Sri tampak gelisah, ketakutan, ia pasti sudah melewati hari yg berat bersama Atmojo, namun, ini masih detail kecil, ia belum tahu.

Bahwa nama Atmojo, hanya sebuah kejutan kecil bila dibandingkan dengan peristiwa yg menimpa Kuncoro, satu peristiwa yg membuat Sugik lupa cara tidur tanpa kembali ke peristiwa tragis yg akan terus membuntuti kisah hidupnya, selamanya.

"Pesta kematian keluarga Kuncoro" batin Sugik.

Sugik duduk, menghisap rokok, lantas, matanya menerawang jauh, ia masih ingat setiap detail satu persatu bagaimana pembantaian itu terjadi, termasuk, bagaimana ia menyaksikan didepan mata kepala sendiri, bagaimana kepala manusia bisa dipenggal hanya dengan sekali tebasan parang.

Baca Juga: Berapa Harga Tiket Masuk Candi Borobudur? Luhut Binsar Pandjaitan Beberkan Harga Terbarunya, Cek di Sini

Sri yg sedaritadi bingung, mendekati Sugik, Sri tampak hati-hati, namun, Sugik membalas tatapan ngeri Sri dengan senyuman palsu, ia tidak mau menambah traumatik yg dialami gadis itu, lantas, Sugik bertanya pada Sri,

"Sri ngerti sopo Atmojo?" (Sri tahu siapa Atmojo?).

"Atmojo iku, siji tekan 7 ragat trah, sing nyekel nang kene" (Atmaja itu, satu dari 7 keluarga yg memiliki darah persekutuan, yg memegang wilayah disini)

Sri, bingung.

Sugik menghisap rokoknya lagi, lantas kemudian menatap Sri kembali, "nek Kuncoro, Sri wes eroh sopo?"

(kalau Kuncoro, Sri tahu mereka siapa?)

Sri semakin bingung.

"Kuncoro iku, Trah salik, ndukure Atmojo" (Kuncoro, memiliki kedudukan lebih tinggi dari Atmojo) sahut Sugik, lantas, Sugik mengawasi reaksi dari Sri, matanya terbelalak kaget, apakah ini alasan Atmojo melakukan itu.

"Tapi, Sri, nang njoboh, sing di ngerteni, derajate Atmojo luwih dukur dibanding ambek Kuncoro, ikulah, mangkane onok pemahaman, bahwa, Kuncoro sing wani nyandak Atmojo luwih disik"

Baca Juga: Cara Nonton MotoGP Catalunya 2022 via HP Secara Live, Gratis! Simak Panduannya di Sini!

(tapi, dikhalayak, derajat Atmaja lebih tinggi dibandingkan Kuncoro, itulah kenapa presepsi orang

Berpikir, yg terjadi bahwa Kuncoro lah yang menantang Atmaja lebih dulu).

Sri mengamati Sugik, gadis itu benar-benar tertarik dengan semua ini, namun, Sugik masih menahan bagian paling menarik, ia ingin melihat, reaksi Sri bila ia sudah mengatakannya.

Sugik membuang putung rokok, menginjaknya, lantas kemudian mengatakannya, "asline, sak durunge melok Atmojo, aku ngunu, melok Kuncoro" (sebenarnya, sebelum saya ikut Atmaja, saya itu, sudah bekerja untuk Kuncoro)

Ucapan Sugik membuat Sri tidak percaya, lantas, Sri mulai curiga.

"Ojok ngomong awakmu sing" (jangan bilang kamu yang) sebelum Sri menyelesaikan kalimatnya, Sugik sudah mengatakannya, "iyo, aku nduwe andil sing mbabat kabeh keluarga Kuncoro"

(Iya, aku punya peran dalam pemusnahan semua keluarga Kuncoro atas perintah Atmaja).

"Tapi, onok sing kudu tak kandani, iki ngunu gak sebatas saling ngejorno, tapi, Atmojo kudu ngelakoni iku, nek gak kepingin di babat ambek" (tapi, ada yg harus saya beritahu, ini semua bukan hanya sebatas saling menghabisi, tapi, Atmaja harus melakukannya bila tidak ingin dihabisi juga oleh).

Baca Juga: TERBARU! Harga Tiket Masuk Candi Borobudur untuk Turis Lokal, Turis Asing hingga Anak Sekolah

Sugik diam sejenak, ia seperti menahan diri, lantas tangannya kembali mengambil rokok disaku celana, namun, tangannya gemetar hebat seakan ia ketakutan. Rokok yg ia pegang, gagal ia nyalakan, Sugik masih ingat, nama itu, nama yg tidak akan ia lupakan.

"Sing kepingin tak sampekno, Atmojo kudu mbabat Kuncoro nek gak kepingin dibabat ambek liane, Sri, tak terke muleh, tapi, rungokno, gur meneh onok sing ngirimi duwek sak kresek, ojok ditampani, ojok sampek koyok aku, ngerti yo"

(Yang ingin saya sampaikan, Atmaja harus menghabisi Kuncoro, bila tidak mau dihabisi oleh yg lain, Sri, kamu akan saya antar pulang, tapi, dengarkan baik-baik, besok, bila ada yg memberikan uang satu kresek, jangan mau diterima, jangan seperti saya, paham kamu).

Sugik membuka pintu mobil, menyuruh Sri agar masuk, malam semakin larut, ketika mobil mulai melaju, Sri tiba-tiba mengatakannya,

"Lukisan sing gok omah mbah Krasa, iku lukisan opo mas?"

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persib Bandung vs Tanjong Pagar, Gratis, Tinggal Klik!

(Lukisan yg ada dirumah mbah Krasa, itu lukisan apa mas sebenarnya)

Sugik, tersenyum kecut.

"Ingon"(peliharaanya) sahut Sugik, "kabeh nduwe ingon-ingonan, mbah Krasa dicekeli ingon sak bojo, tapi, iku jek gak onok opo-opone ambek ingonane" (semua punya peliharaanya sendiri, mbah Krasa dipercaya memegang peliharan suami-isteri, tapi, itu masih belum-ada apa-apanya dengan "Kuncoro."

Mobil Sugik terus melaju mulus dijalanan, ia menatap Sri yg seperti sudah menyimpulkan sesuatu, Sugik menunggu apakah Sri akan bertanya peliharaan apa yg dimiliki oleh Kuncoro, namun, tidak, Sri justru bertanya sesuatu diluar nalar,

"Kuncoro, gak mati ambek santet Sewu dino, opo aku bener mas?" (Kuncoro tidak habis oleh santet Seribu hari, apa aku benar mas?).

Sugik yg mendengarnya, lantas, tidak bisa mengatakan apa-apa selain bertanya, "kok isok awakmu nyimpulno ngunu" (bagaimana bisa kamu menyimpulkan seperti itu?)

Sri, tersenyum.

"Sederhana" kata Sri, "nek pancen keluarga Kuncoro binasa ambek santet sewu dino, gawe opo penerus terakhir Kuncoro mbabat Atmojo ambek santet sing jelas guguk kuasane, sing mbabat Kuncoro, keluarga liane, dibantu Atmojo, ngunu kan asline mas"

"Mudah" kata Sri, "bila memang seuruh keluarga Kuncoro habis oleh santet seribu hari, untuk apa penerus terakhirnya menghabisi Atmaja dengan santet yg bahkan bukan kuasanya, itu artinya, yg menghabisi Kuncoro adalah keluarga lain yg dibantu oleh Atmaja, begitukan mas yg terjadi."

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Persija vs Sabah FC, Tayang Sore Ini, Tinggal Klik!

Sugik lantas menghentikan mobil, ia kemudian tertawa terbahak-bahak, isi kepala Sugik seakan dipaksa kembali untuk mengingat setiap detail dari kejadian itu dan siapa dalang yg bermain dalam tragedi gila itu, tragedi bagaimana Sugik melihat semuanya, mati-satu persatu.

Seakan nyawa tidak ada harganya, setiap hari, jatuh, mati, satu persatu dari keluarga Kuncoro, tak pandang bulu, anak-anak atau orang dewasa, mati gantung diri, dibunuh, sakit, hingga kecelakaan diluar nalar, Sugik menyaksikan semuanya didepan mata kepalanya sendiri, termasuk bagaimana Sugik melihat, Intan Kuncoro, yg tengah mengandung,

menghabisi jabang bayi dalam perutnya sendiri, semua itu, diluar nalar pikiran Sugik yg tidak tahu menahu bahwa ia sedang diperdaya oleh Atmaja dan, keluarga itu.

Sugik menatap Sri, lalu berbisik lirih, santet "Janur Ireng" (Janur Hitam) "itu adalah santet yg menghabisi keluarga Kuncoro."

Dan disini, cerita dimulai.

Adapun link download novel Sewu Dino PDF melalui KLIK DI SINI

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Punya Khodam Pendamping Leluhur Seperti Nur di Film KKN di Desa Penari Menurut Primbon Jawa

Itulah cerita horor Sewu Dino lengkap link download novel PDF karya SimpleMan.***

 

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Twitter pdfcoffe.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x