Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Baca Juga: Kalender Mancing November 2022 untuk Sebulan Penuh Lengkap Tanggalan Mancing Sesuai Arus Air
Renungan Harian Katolik 23 Oktober 2022
Dalam bacaan Injil hari ini, kita mendengar ada dua orang yang sedang berdoa, yaitu seorang Farisi dan seorang pemungut cukai.
Orang Farisi termasuk orang terhormat, sedangkan si pemungut cukai sering dipandang sebagai orang berdosa.
Si Farisi mengungkapkan semua perbuatan baik yang telah dilakukannya. Dia bangga dengan semua perbuatan baik yang telah dilakukannya.
Seolah, Tuhan berkenan dengan doanya itu. Sebaliknya, si pemungut cukai tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan.
Si Farisi yakin bahwa hidupnya sempurna. Dia mau “menyuap” Tuhan lewat doanya dengan harapan, Tuhan semakin berkenan kepadanya. Seakan Tuhan hanya mencintai mereka yang sempurna hidupnya.