Ketika perayaan yang terjadi di Patilwadi, Nana menelepon Digu untuk menjalankan rencananya dalam menghancurkan Aayi dan Baaji.
Atas perintah Nana, Digu menembak Aayi namun Baaji lah yang dituduh melakukannya. Ketika Baaji hendak menangkap pelaku penembakan sebenarnya ia terjebak sebagai pelaku karena memegang senjata.
Baaji berusaha menjelaskan keadaan yang sebenarnya, namun semua orang tidak percaya karena bukti senjata yang ada pada Baaji.
Melihat situasi itu, pernyataan Sudarshan menambah ketidak percayaan terhadap Baaji. Bahwa Baaji sengaja melakukannya untuk merebut posisi Datta di Patilwadi.
Baaji marah dengan sikap Nana dan menyuruh anak buahnya mengikat Nana, namun Baaji justru mendapat tamparan dari Aayi.
Aayi kemudian dengan tegas memutus hubungan dengan Baaji. Aayi menangis sementara Baaji terus berusaha meyakinkan ibunya.