Ia pergi menyelamatkan Siliwangi dari tawanan Basinga. Kian Santang berhasil mengalahkan Basinga, Siliwangi pun selamat. Mereka berpisah, dan kemudian Kian Santang menuju Padjajaran yang sedang kacau.
Dalam perjalanan menuju Padjajaran, Kian Santang terperosok ke Gua Vertikal dan bertemu dengan Tua Gila yg merupakan guru dari Siliwangi juga.
Baca Juga: Peneliti FITRA Berikan Komentar Atas Dua Kepala Daerah yang Diamankan KPK
Di sisi lain ternyata penyerbuan Kerangkendang ke Padjajaran pun dimulai. Di bawah kepemimpinan Pati Manggala dan para panglimanya yaitu Jagatwira, Menduza, dan Waduaji mereka menyerbu Padjajaran dengan kekuatan penuh dari empat penjuru sekaligus.
Di saat selangkah lagi Pati Manggala berhasil menduduki Padjajaran, muncul Surawisesa dan sekutunya (Amuk Marugul, Basinga, dan Kedasih).
Pati Manggala dan sekutu berhasil ditundukkan. Keruntuhan Padjajaran pun tertunda.
Namun muncul masalah baru, Basinga berbalik menyerang Surawisesa dan menginginkan tahta Padjajaran. Padjajaran di ambang kehancuran.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 7 Efek Buruk Penggunaan Tusuk Gigi
Muncul lah Kian Santang sebagai pahlawan untuk menghentikan kekacauan di Padjajaran. Di tengah perang berlangsung, ia bertemu Walang sungsang dan menganggap itu Yudakara.
Terjadilah pertarungan di antara mereka, Kian Santang menebas Walangsungsang dengan pedang giok namun terkena Subanglarang, ibunya yang ingin melerai pertarungan itu.