Cerita Sejarah Peperangan Kerajaan Galuh vs Kerajaan Cirebon

27 Maret 2022, 14:05 WIB
Ilustrasi kerajaan /Pixabay/ELG21

UTARA TIMESSejarah peperangan antara Kerajaan melawan Kerajaan Cirebon, yang mengakibatkan Nyimas Gandasari memenggal kepala Demang.

Sejarah peperangan Kerajaan Galuh dengan Kerajaan Cirebon sering kali diceritakan di naskah-naskah kuno, seperti Babad Cirebon, Babad Tanah Sunda, Babad Cirebon-Hadi dan Carub Kanda.

Cerita sejarah yang tertulis di naskah-naskah kuno mengenai peperangan Kerajaan Galuh dengan Kerajaan Cirebon tidak jauh berbeda dengan cerita yang berkembang di tengah Masyarakat.

Baca Juga: 10 Kata-kata Menyambut Ramadhan 2022, Bagikan Semangatmu Sambut Bulan yang Suci

Adapun awal mula peperangan ini disebabkan karena sakit hatinya Prabu Cakraningrat dari Kerajaan Galuh terhadap Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati dari Kerajaan Cirebon yang mennyalahi aturan upeti.

Dilansir Utara Times dari Portal Majalengka, bahwa sebagaimana ditulis oleh Dadan Wildan dalam buku Sunan Gunung Jati, akibat dari sikap tersebut, Prabu Cakraningrat menyuruh Arya Kiban dan pasukannya untuk menyerbu Cirebon.

Namun naas, Arya Kiban setibanya diperbatasan negri dirinya kebingungan arah karna terkena ilmu Oyod Mingmang yang dilakukan oleh Pangeran Dipati Awangga.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Barcelona Legend vs Liverpool Legend, Laga Amal yang Dimenangkan Barca Legend 2-1

Dalam kebingungan tersebut Arya Kiban disergap oleh Dipati Awangga, pertarungan pun tak terelakan lagi, ilmu kanuragan yang dimiliki oleh keduanya dikerahkan semuanya.

Namun sayang Arya Kiban dan Hulubalangnya dapat dikalahkan oleh Dipati Awangga, pasukan Arya Kiban kembali ke Kerajaan Galuh dengan membawa kekalahan.

Sedangkan Dipati Awangga ke Cirebon melaporkan kejadian tersebut kepada Sunan Gunung Jati. Mendengar hal itu Sunan Gunung Jati langsung mengumpulkan para gegeden dan Nyimas Gandasari.

Baca Juga: Hasil Semifinal Swiss Open 2022, Simak Daftar Pemain yang Lolos Ke Final Swiss Open 2022

Nyimas Gandasari diperintahkan untuk memimpin gegeden guna menghalau serangan susulan dari Kerajaan Galuh.

Benar sajaNyimas Gandasari mendapat laporan dari ki Gede Bungko bahwa pasukan Galuh yang dipimpin Demang Dipasara sudah sampai di Padukuhan Bobos.

Nyimas Gandasari, gegeden dan pasukan langsung menuju kesana dan terjadilah perang besar di Bobos antara Galuh dan Cirebon.

Baca Juga: Doa Puasa 2022 Hari Ke 6 Ramadhan 1443 H: Jauhkanlah Aku Dari Hal-hal yang Menyebabkan Kemurkaan-Mu

Sayangnya Nyimas Gandasari tidak dapat mengalahkan Demang Dipasara sampai ia terpaksa harus mundur untuk menyusun kekuatan baru.

Sedangkan Demang Dipasara terus berjalan menuju Padukuhan Sumber. Disana Syekh Magelung Sakti yang sudah mendapat perintah dari Sunan Gunung Jati pun melawan Demang Dipasara.

Begitu juga dengan Nyimas Gandasari yang sudah siap dengan strategi dan kekuatannya ikut tempur melawan wadidaya Galuh. Membalas kekalahannya di Bobos.

Peperangan di Sumber begitu hebat dan dahsyat mengakibatkan Demang Dipasara Kepalanya terpisah dari badanya oleh Nyimas Gandasari.

Baca Juga: Final Swiss Open 2022 Tayang Dimana? Inilah Jadwal Lengkap Siaran Langsung Hari Ini di iNews

Wadiabala Galuh yang melihat itu kabur tunggang langgang menuju Kerajaan Galuh.

Sedangkan Nyi Mas Gandasari para Gegeden menuju Cirebon yang didampingi Syekh Magelung Sakti.

Demikian informasi mengenai cerita sejarah peperangan Kerajaan Galuh vs Kerajaan Cirebon***

 

Artikel ini pernah tayang di Portal Majalengka dengan judul Inilah Kisah Perang Kerajaan Galuh dengan Kerajaan Cirebon, Nyi Mas Gandasari Berhasil Memotong Kepala Demang

Editor: Nur Umar

Sumber: Portal Majalengka

Tags

Terkini

Terpopuler