Sejarah Hutan Mangrove di Pantai Clungup dan Asal-usul Terbentuknya Wisata Konservasi di Malang Selatan

27 Desember 2022, 05:40 WIB
Ilustrasi mangrove. Sejarah Hutan Mangrove di Pantai Clungup dan Asal-usul Terbentuknya Wisata Konservasi di Malang Selatan /Pixabay/kmarius

UTARA TIMES - Simak informasi sejarah hutan mangorve di Pantai Clungup dan asal-usul terbentuknya wisata konservasi di Malang Selatan.

Mangrove merupakan tumbuhan kayu yang hidup di sepanjang garis pantai tropis dan subtropis.

Di Malang Selatan terdapat hutan mangrove yakni di Pantai Clungup, Desa Sitiarjo, Sumbermanjing Wetan.

Hutan Mangrove di Pantai Clungup memiliki hutan terluas se-Malang Selatan.

Baca Juga: Kalender Jawa Hari Ini 27 Desember 2022 Lengkap Rahasia Weton, Hari Naas dan Hari Keberuntungan

Namun hutan mangrove di Pantai Clungup mengalami kerusakan akibat eksploitasi.

Eksploitasi tersebut dilakukan oleh warga Desa Sitiarjo dan masyarakat sekitarnya.

Selain memanfaatkan kayunya, ekspoitasi yang dilakukan masyarakat digunakan untuk alih fungsi lahan ke pertanian dan perkebunan.

Kerusakan hutan mangrove di Pantai Clungup mencapai seluas 81 hektar yang terjadi dari tahun 1998.

Baca Juga: Prediksi Rangers vs Motherwell di Liga Skotlandia: Prediksi Skor, H2H, Kabar Tim, dan Susunan Pemain

Pada saat itu, masyarakat Desa Sitiarjo belum memahami manfaat dan fungsi hutan mangrove.

Akibat eksploitasi yang dilakukan masyarakat Desa Sitiarjo, membawa dampak disekitar kawasan Pantai Clungup.

Beberapa dampaknya ialah abrasi pantai, berkurangnya biota laut, kerusakan ekosistem pantai, dan berkurangnya daratan di pesisir pantai.

Masalah demi masalah terjadi, mulai dari terjadinya banjir dan erosi pantai yang mengakibatkan hilangnya hasil tangkapan dan penurunan hasil perikanan.

Baca Juga: 5 Weton Memiliki Sifat Ambisius, Diprediksi Bakal Kaya dan Jadi Konglomerat di Tahun 2023

Pada tahun 2005, Lembaga Swadaya Masyarakat Bhakti Alam Sendang Biru (LSM BASB) melakukan rehabilitasi di kawasan hutan mangrove Pantai Clungup.

Edukasi terhadap masyarakat pun dilakukan untuk menjaga kelestarian dan pentingnya hutan mangrove terhadap ekosistem Pantai Clungup.

Pada tahun 2012, LSM BASB membentuk program yang bernama Clungup Mangrove Conservation (CMC).

Program tersebut bertujuan untuk melakukan rehabilitasi hutan mangrove di Pantai Clungup dengan melibatkan masyarakat Desa Sitiarjo.

Baca Juga: Jangan Kaget ! 3 Shio Ini Diprediksi Akan Menjadi Milyader Tahun 2023

Setelah CMC berjalan dengan baik, 73 hektar hutan mangrove sudah kembali asri.

Namun 8 hektar tidak berhasil dikembalikan karena sudah menjadi lahan pertanian.

LSM BASB akhirnya membuka hutan mangrove di Pantai Clungup sebagai wisata minat khusus dan edukasi konservasi.

Demikian informasi sejarah hutan mangorve di Pantai Clungup dan asal-usul terbentuknya wisata konservasi di Malang Selatan.***

Editor: Nur Umar

Tags

Terkini

Terpopuler