Network
UTARA TIMES - Ambon tercatat pernah mengalami bencana alam mengerikan, dimana gempa telah memantik tsunami tsunami dahsyat yang mencapai puluhan meter tingginya.
Pada tanggal 17 Februari 1674 lalu, sekitar pukul 7.30 di malam yang cerah, kota-kota di Ambon - yaitu Leitimor, Hitu, Nusatelo, Seram, Buro, Manipa, Amblau, Kelang, Bonoa.
Kemudian Honimoa, Nusalaut, Oma, dan tempat-tempat lain yang berdekatan, tiba-tiba dikejutkan dengan goncangan-goncangan yang kuat dan mengerikan, sehingga orang-orang mengira bahwa hari itu mereka sedang mengalami kiamat.
Baca Juga: Cara Mudah Membuat Seblak Pedas yang Enak. Cocok Untuk Musim Hujan
Mengacu pada catatan singkat Georg Everhard Rumphius, seorang Zoologist, dan botanist ekspat kelahiran Jerman , yang telah dibukukan dalam 3 bahasa (Inggris, Belanda, Indonesia) yang dapat ditemukan di perpustakaan di Ambon)
Lonceng di kastil Victoria berdentang-dentang dengan sendirinya, dan orang-orang mulai berlari berhamburan. Jatuh dan terguling.
Saat itu rumah rumah hancur jadi reruntuhan, begitupun bangunan bangunan lainnya yang terbuat dari batu mulai retak dan ambruk.
Di hari itu juga orang-orang pertama kali menyaksikan fenomena ngeri, dampak dari goncangan hebat.
Baca Juga: Demam Clubhouse, Anya Geraldine: ClubHouse Merusak Jam Tidur!
