Awal Mula Sejarah Hari Santri Nasional, Digagas oleh K.H. Hasyim Asy’ari

- 21 Oktober 2022, 20:44 WIB
Awal Mula Sejarah Hari Santri Nasional, Digagas oleh K.H. Hasyim Asy’arie
Awal Mula Sejarah Hari Santri Nasional, Digagas oleh K.H. Hasyim Asy’arie /kemenag.go.id

UTARA TIMES – Berikut ini akan dibahas ulasan terkait sejarah awal mulanya Hari Santri Nasional.

Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya oleh seluruh santri di Indonesia.

Serangkaian kegiatan dilakukan oleh pesantren-pesantren yang ada di Indonesia demi memeriahkan dan menyambut perayaan Hari Santri Nasional.

Biasanya, kegiatan tersebut meliputi upacara, perlombaan serta berbagai acara islami lainnya.

Pada tahun ini, Hari Santri Nasional jatuh pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022.

Adapun kisah dari tercetusnya Hari Santri Nasiona tersebut ialah melalui berbagai hal dan proses yang panjang.

Baca Juga: Terpopuler! Berikut Rekomendasi Ide Lomba Hari Santri Nasional 2022

Hari Santri Nasional merupakan penghormatan negara terhadap perjuangan para kyai dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia saat terjadinya perang fisik di era revolusi.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemudian mengeluarkan keputusan bersejarah yakni dengan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan Hari Santri.

Adapun, 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri terinspirasi dari seruan ‘Resolusi Jihad’ yang dirumuskan oleh para kyai nusantara yang dipimpin langsung oleh KH. Hasyim Asy’ari.

Baca Juga: Prediksi Sunderland vs Burnley di Championship: Ada Prediksi Skor, H2H, Kabar Tim, dan Susunan Pemain

Resolusi Jihad tersebut terjadi pada 22 Oktober 1945.

Dalam isi Resolusi Jihad itu, KH. Hasyim Asy’ari menyerukan kepada para kyai serta para santri di Indonesia untuk berkewajiban berjihad mempertahankan NKRI dari tentara penjajah Belanda dan Inggris yang ingin mencoba menguasai kembali tanah air.

Seruan Resolusi Jihad yang dirumuskan para kyai itu, kemudian menjadi salah satu pemantik dan pemicu kobaran persatuan nasional antara para tokoh agamis, nasionalis dan pejuang revolusi.

Mereka semua berjuang bersama-sama mengusir penjajah dengan tekad dan nasionalisme.

Terinspirasi dari Resolusi Jihad para kyai, Bung Tomo di Surabaya lalu menggerakan masa untuk berjuang mempertahankan NKRI dari penjajah Inggris.

Meletuslah perang heroik antara rakyat Surabaya dengan pasukan Inggris, yang di kemudian hari dikenal sebagai perang 10 November 1945 di Surabaya.

Baca Juga: Tema Natal Katolik Tahun 2022, Maka Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain

Adapun isi Resolusi Jihad yang diserukan KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

“Berperanglah menolak dan melawan penjajah itu hukumnya fardlu ‘ain (yang harus dikerjakan oleh tiap-tiap orang Islam, laki-laki, perempuan, anak-anak, bersenjata maupun tidak), bagi yang berada dalam jarak lingkaran 94 km dari tempat masuk dan kedudukan musuh.

Bagi orang-orang yang berada di luar jarak lingkaran tadi, kewajiban itu berubah jadi fardhlu kifayah yang cukup dikerjakan sebagian saja.”

Itulah kisah atau sejarah singkat penetapan Hari Santri Nasional yang diperingati pada 22 Oktober. ***

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x