Perjalanan Sastra Indonesia zaman penjajah Jepang dan peninggalannya kini

- 8 November 2020, 21:28 WIB
Ilustrasi: Kolonialisme Belanda di Nusantara.
Ilustrasi: Kolonialisme Belanda di Nusantara. / Foto: Tropenmuseum./

Adapun beberapa penyair yang muncul pada masa ini yaitu Usmar Ismail, Amal Hamzah, Rosihan Anwar, Idrus, Bakri Siregar Anas Ma’ruf, M.S Ashar, Maria Amin, Nursjamsu, dan sebagainya.

Baca Juga: Bill Gates Berikan Pesan Kepada Joe Biden Lewat Cuitannya

Di antara mereka kemudian beberapa menjadi tokoh besar seperti Chairil Anwar, Rosihan Anwar, Usmar Ismail, Idrus, dan H.B. Jassin (Yudiono, 2010:9). Karya-karya muncul sebagai sastra propaganda seperti karya Nur Sutan Iskandar yang berjudul Cinta Tanah Air (1949) dan Putri Pahlawan Indonesia, Karim Halim dengan judul Palawija.

Pemenang sayembara buatan Jepang Rosihan Anwar dengan judul Radio Masyarakat, F.A. Tamboenan dengan judul Poesaka Sejati dari Seorang Ayah, dan sebagainya.***

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x