Manfaat dan Daya Tarik Puasa Sunnah Senin dan Kamis

30 November 2020, 08:30 WIB
Ilustrasi puasa senin dan kamis /Jabar siber hoaks/


UTARA TIMES- (30/11) Puasa Senin dan Kamis adalah amalan rutin yang sunnah diamalkan bagi umat muslim. Ketika Rasulullah Saw ditanya oleh Sahabat, "Wahai Rasul mengapa hari Kamis?" Rasulullah Saw menjawab "Hari ini adalah disampaikannya amalan kepada Allah Swt. Dan saya ingin ketika amalan disetor kepada Allah Swt, saya dalam keadaan puasa."

Riwayat lain berpuasa di hari Senin mengatakan bahwa hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Untuk itu Beliau berpuasa, bukan puasanya yang menjadi fokus utama. Tetapi, adanya pencatatan amal perbuatan.

Baca Juga: Kabar Gembira!, CPNS 2021 Segera Dibuka Berikut Informasi Tahap Pendaftaran Hingga Syarat Wajib

Baca Juga: Ketum PBNU, Kiai Said Aqil Positif Covid-19

Kemudian seorang Sahabat lain pernah bertanya terkait Puasa Senin dan Kamis. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah Saw berpuasa di hari Senin dan Kamis.

Rosulullah bersabda "Sesungguhnya amalan-amalan seseorang dicatat pada hari Senin dan Kamis."

Berikut beberapa daya Tarik dari Puasa Senin & Kamis menurut Ustad Adi Hidayat, Lc. MA, antara lain:

1. Puasa meningkatkan amal sholeh
Bagaimana tidak? Seseorang yang melakukan amalan puasa akan berusaha lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Karena puasa termasuk amalan bathiniah, yang hanya diketahui dengan pasti antara diri sendiri dengan Sang Pencipta.

Baca Juga: Pada 2021 Aplikasi Android Akan Ada di Windows 10

Terlebih seorang hamba pun bisa saja meningkatkan perbuatan baiknya, seperti melakukan sholat sunnah rawatib, sholat dhuha, berinfaq, dan berdzikir kepadaNya.

2. Puasa memiliki kekuatan untuk menahan maksiat
Apabila berpuasa akan membentengi diri dari perbuatan maksiat. Puasa adalah amalan yang tersembunyi, untuk itu harus dijaga dengan sebaik mungkin.

Orang yang berpuasa mencuri? Dusta? Sangat sedikit hal tersebut dilakukan, bahkan ketika seseorang sedang sendiri pun akan sungkan melakukan maksiat karena takut perbuatan tersebut menyimpang dan membatalkan puasa. Menjadi sia-sia, tidak mendapat berkah. Namun hanya menahan dahaga lapar dan haus saja.

Baca Juga: Big Bad Wolf Adakan Bazar Buku Daring

Sunnah adalah perbuatan, perkataan, dan ketetapan dari Nabi Muhammad Saw. Sebagai sumber hukum kedua dalam Islam. Maka dari itu, dianjurkan mengikuti sunnahNya. Dalam firman Allah QS An-nisa: 65


فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا ( ٱلنِّسَاء: ٦٥ )

Artinya: "Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”

Baca Juga: Travelling di Akhir Tahun Jadi Primadona Semua warga Indonesia

QS An-Nisa:65 menjelaskan tentang bagaimana keimanan seseorang dinilai dari mengikuti sunnah-sunnahNya yang sudah ditetapkan. Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba selain berlandaskan dengan Al-Qur'an dan juga berpegang teguh kepada As-Sunnah.

Semoga kami berada dalam lindungan-Nya dan amalan yang dilakukan dinilai sebagai ibadah.

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler