Makna Ungkapan Ramadhan 2021: Tidurnya Orang Puasa Adalah Ibadah

16 April 2021, 05:20 WIB
Ilustrasi orang tidur /Pexels/ Andrea Piacquadio

UTATA TIMES – Bulan Ramadhan 2021 adalah salah satu bulan istimewa yang hanya terjadi selama satu bulan dari 12 bulan dalam setahun.

Dalam Ramadhan 2021 kita pastinya sering mendengar kalimat ungkapan mengenai ‘tidurnya orang puasa adalah ibadah’.

Kalimat dari ungkapan Ramadhan 2021 tersebut memiliki arti yang sarat akan makna.

Baca Juga: Renungan Ramadhan 2021: Curhatan Prof. B.J. Habibie dalam Menuntut Ilmu

Adapaun beberapa Hadist yang menerangkan makna dari ungkapan tersebut, salah satunya Hadist Riwayat Baihaqi:

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipat gandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).

Dalam Hadist tersebut dijelaskan, jika ungkapan Ramadhan 2021 tersebut sering disalah artikan beberapa orang untuk bermalas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa Ramadahan 2021.

Baca Juga: Tersebar Petisi Untuk Hajime Isayama Perihal Chapter Terakhir Attack on Titan, Simak Isinya

Menilik dari Hadist diatas, jika ditafsirkan hadist tersebut menjelaskan jika tidurnya saja sudah mendapatkan pahala, apalagi jika kita melakukan ibadah lainnya di bulan puasa Ramadhan 2021.

Hal ini sejalan dengan Hadist Imam al-Ghazali mengenai adab orang puasa adalah tidaklah banyak tidur di siang hari:

بل من الآداب أن لا يكثر النوم بالنهار حتى يحس بالجوع والعطش ويستشعر ضعف القوي فيصفو عند ذلك قلبه

Baca Juga: Wajib Simak! Inilah Rumus Agar Tubuh Tidak Dehidrasi Selama Puasa di Ramadhan 2021

“Sebagian dari tata krama puasa adalah tidak memperbanyak tidur di siang hari, hingga seseorang merasakan lapar dan haus dan merasakan lemahnya kekuatan, dengan demikian hati akan menjadi jernih” (Imam al-Ghazali, Ihya’ Ulumid Din, juz 1, hal. 246).

Tidurnya orang puasa dapat bernilai ibadah jika diniatkan untuk menghindari hal-hal negatif seperti ghibah atau menggunjing orang lain, seperti yang diungkapkan Syekh Nawawi al-Batani:

وهذا في صائم لم يخرق صومه بنحو غيبة، فالنوم وإن كان عين الغفلة يصير عبادة، لأنه يستعين به على العبادة

Baca Juga: Pada 3 Ramadhan 1442 H, Diberikan Rezeki Serta Kewaspadaan atas Doa Harian Ramadhan 2021

“Hadits ‘tidurnya orang berpuasa adalah ibadah’ ini berlaku bagi orang berpuasa yang tidak merusak puasanya, misal dengan perbuatan ghibah. Tidur meskipun merupakan inti kelupaan, namun akan menjadi ibadah sebab dapat membantu melaksanakan ibadah” (Syekh Muhammad bin ‘Umar an-Nawawi al-Bantani, Tanqih al-Qul al-Hatsits, Hal. 66)

Selain itu Ibnu Hajar juga menjelaskan mengenai perihal tidurnya orang puasa lebih baik dari pada digunakan untuk menggunjing orang lain:

Baca Juga: Info Ramadhan 2021, Berikut Adalah 14 Titik Larangan Mudik di Jawa Tengah


قال أبو العالية: الصائم فى عبادة ما لم يغتب أحدا، وإن كان نائما على فراشه، فكانت حفصة تقول: يا حبذا عبادة وأنا نائمة على فراشي

“Abu al-Aliyah berkata: orang berpuasa tetap dalam ibadah selama tidak menggunjing orang lain, meskipun ia dalam keadaan tidur di ranjangnya. Hafshah pernah mengatakan: betapa nikmatnya ibadah, sedangkan aku tidur diranjang” (Ahmad ibnu Hajar al-Haitami, Ittihaf Ahli al-Islam bi Khushushiyyat as-Shiyam, hal. 65)

Baca Juga: 10 Tips Diet Sehat Ala Ramadhan 2021, Hidrasi Faktor Penting Turunkan Berat Badan

Demikian beberapa kajian Hadist mengenai makna ungkapan tidurnya orang puasa adalah ibadah.***

Editor: Nur Umar

Sumber: islam.nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler