4 Tradisi Bulan Safar di Kalimantan Selatan, dari Upacara Tolak Bala hingga Larangan Membangun Usaha Dagang

4 September 2021, 10:50 WIB
Ilustrasi Bulan Safar /

UTARA TIMES – Masyarakat muslim Indonesia memiliki keyakinan khusus pada bulan Safar. Sebagian besar menganggap bulan kedua Hijriyah ini adalah bulan sial.

Terdapat banyak ritual yang dilakukan masyarakat untuk tolak bala di bulan Safar. Salah satunya adalah yang terdapat pada masyarakat Kalimantan Selatan.

Ada 4 tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Kalimantan Selatan di bulan Safar, mulai dari upacara tolak bala hingga larangan membangun usaha dagang.

Berikut penjelasan 4 tradisi bulan Safar yang terdapat di Kalimantan Selatan, khususnya di daerah Banjar sebagaimana yang dirangkum Utara Times.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bulan Safar? Simak 5 Amalan Berikut!

1. Melakukan upacara tolak bala pada hari Arba Mustamir

Berdasarkan pesan yang turun-temurun, masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan dianjurkan untuk memperbanyak istighfar di bulan Safar agar terhindar dari kesialan.

Selain itu, ada upacara khusus untuk tolak bala di bulan Safar. Yaitu dengan mengadakan selamatan yang berisi pembacaan surat Yasin dan sholat sunah berjamaah.

Dalam selamatan tersebut dihidangkan kudapan khusus seperti ketupat dengan berbagai jenis dan minum air pada piring orang alim yang direndam dalam baskom besar.

2. Batimbang anak di bulan Safar

Tradisi ini berlaku untuk keluarga yang dikaruniai anak dengan waktu kelahirannya di bulan Safar. Nama upacaranya adalah batimbang anak.

Baca Juga: Mengenal Bulan Safar 2021 Jatuh pada September, Simak Hadis tentang Bulan Safar

Upacara tersebut dilakukan saat anak genap satu tahun. Anak tersebut ditimbang, kemudian angka berat badannya digunakan untuk ukuran nasi ketan atau dodol yang akan disajikan nanti.

Ritual ini diharapkan agar anak terbebas dari pengaruh buruk bulan Safar dan dapat berperilaku baik dan bermanfaat bagi orang lain.

3. Tidak melaksanakan pernikahan

Masyarakat Kalimantan Selatan memiliki keyakinan bahwa pernikahan di bulan Safar dikhawatirkan tidak akan berjalan dengan baik.

Pernikahan di bulan Safar dianggap akan membuat pasangan tidak langgeng, banyak terjadi percekcokkan, salah satu pasangan bisa meninggal dunia, bahkan dikhawatirkan terjadi perceraian.

Baca Juga: Benarkah Bulan Safar Bulan Sial? Berikut 3 Peristiwa Penting yang Terjadi

4. Tidak memulai usaha dagang

Tradisi ini dilakukan secara turun-temurun. Masyarakat Kalimantan Selatan ada yang meyakini bahwa membuka usaha dagang di bulan Safar dikhawatirkan akan ditimpa kerugian.

Dalam hal transaksi jual-beli di sisi pelanggan juga terdapat pesan agar berhati-hati saat berbelanja makanan atau minuman di warung.

Kehati-hatian itu perlu karena dikhawatirkan ada orang yang melepaskan racun pada makanan atau minuman yang dibungkus rapat.

Demikian informasi mengenai 4 tradisi masyarakat Kalimantan Selatan saat menghadapi bulan Safar.***

Editor: Nurmaya

Tags

Terkini

Terpopuler