Pesan Natal dan Tema Natal 2022 dari PGI dan KWI

26 November 2022, 19:15 WIB
Pesan Natal dan Tema Natal 2022 dari PGI dan KWI /Freefik/

UTARA TIMESInilah pesan natal dan Tema Natal dari Persekutuan Gereja Gereja Indonesia atau PGI dan Konferensi Waligereja Indonesia atau KWI.

Diketahui bahwa Tema Natal 2022 sesuai keputusan bersama PGI dan KWI adalah dikutip dari Matius 2:12.

Adapun Tema Natal 2022 yakni pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain dalam rangka peringatan hari kelahiran Yesus Kristus.

Selain Tema Natal 2022 terdapat juga pesan natal yang disampaikan langsung oleh PGI dan KWI.

Berikut ini adalah pesan natal yang sesuai dengan Tema Natal 2022 oleh PGI dan KWI.

Baca Juga: Makna Keistimewaan Weton Minggu Pahing 27 November 2022: Watak, Keberuntungan dan Jodoh

Saudara-saudari terkasih,

Perayaan natal selalu membawa sukacita dan damai sejahtera bagi hidup kita, karena Yesus datang untuk membebaskan kita dari belenggu dosa.

Oleh Dia yang lahir di kandang hewan, wafat di kayu salib, dan kemudian bangkit dari antara orang mati, kita dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru dan memperoleh hidup kekal.

Orang-orang bijak dari Timur dengan bantuan bintang datang untuk menyembah-Nya dan mempersembahkan emas, kemenyan, dan mur.

Setelah mengalami sukacita dalam perjumpaan yang istimewa tersebut, orang-orang bijak itu kembali ke negerinya melalui jalan lain seperti yang ditunjukkan Tuhan (bdk. Mat. 2:12).

Mereka mampu melewati tantangan, hambatan, dan kesulitan dalam perjalanan mereka mencari Yesus dan setelah berjumpa dengan-Nya mereka juga berani menempuh jalan baru yang belum tentu lebih mudah dari sebelumnya.

“Jalan lain” itu dapat dipahami juga secara rohani. Sesudah bertemu dengan Yesus, orang tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi dengan cara yang baru, menjadi manusia baru.

Baca Juga: Makna Keistimewaan Weton Minggu Pahing: Bersifat Pemimpin dengan Sembilan Hari Keberuntungan

Dengan demikian, natal juga mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya kepada sesama dan semua makhluk ciptaan.

Saudara-saudari terkasih,

Orang-orang bijak dari Timur yang berjalan bersama-sama mencari Yesus mengajak kita untuk berjalan bersama juga, dalam menemukan kehendak Dia yang “tinggal di antara kita” (bandingkan Yohanes 1:14) untuk menegakkan Kerajaan Kasih-Nya.

Sebagai warga bangsa dan warga Gereja, meskipun kita bhinneka - berbeda agama, suku, golongan, budaya – kita mesti selalu berjalan bersama agar dalam kebersamaan itu mampu menghadapi berbagai macam tantangan dan kesulitan hidup.

Keanekaragaman merupakan anugerah Allah yang harus disyukuri, dirawat, dan dikembangkan

Kebhinekaan yang kita sadari sebagai anugerah Tuhan itu seharusnya mendorong kita untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.

Dengan berjalan bersama kita dimampukan untuk “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi COVID19; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.

Baca Juga: Dirundung Masalah Terus Menerus, Ini Weton Paling Sial Desember 2022

Berjalan bersama dapat menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Oleh karenanya semangat itu perlu ditopang dengan sikap saling memahami, menerima, mendengarkan, dan menghargai kawan seperjalanan yaitu seluruh warga bangsa kita.

Kita hilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Kita kembangkan budaya hidup damai dan bersaudara.

Kasih Allah juga bisa diwartakan dengan kesediaan kita untuk menjadi teman dan sahabat bagi saudara-saudari kita yang menjadi korban pelecehan seksual, peredaran obat-obat terlarang, pemutusan hubungan kerja, diskriminasi, bencana alam, dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya.

Kasih Allah yang hadir dalam peristiwa Natal ini memanggil kita untuk peduli pada sesama yang sedang menderita, karena apa yang kita lakukan untuk saudara-saudari kita yang sedang menderita atau mengalami kehinaan, kita lakukan juga untuk Allah (bandingkan Matius 25:40).

Berlandaskan iman yang teguh dan kasih yang tulus kita bersama-sama dapat menumbuhkan harapan dan semangat saudara saudari kita untuk kembali melangkah dan berjuang meraih mimpi-mimpi yang mungkin telah hilang.

Berani berpihak kepada korban juga merupakan jalan kasih yang perlu kita tempuh saat ini, mana kala masih banyak orang yang hanya menjadi penonton saat sesamanya menderita, atau sengaja menutup mata agar hidupnya tetap aman dan nyaman.

Teladan orang Samaria yang tergerak oleh belas kasih untuk menolong korban perampokan (bandingkan Lukas 10:25-37) perlu dihidupkan dan diwujudkan dalam keseharian kita.

Baca Juga: Tinggal Klik! Link Live Streaming Prancis vs Denmark, Simak Perkiraan Line-up Kedua Tim 

Saudara-saudari terkasih,

Kehadiran Sang Kasih Sejati yang menyelamatkan kita harus terus diwartakan. Berbagai kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai karya manusia seharusnya dimanfaatkan untuk memuliakan Allah dengan membangun tata kehidupan bersama yang penuh kasih.

Media sosial sebagai bagian dari kemajuan ini menawarkan jalan-jalan menarik untuk mewartakan kasih Allah.

Marilah kita menuliskan pendapat, renungan, dan kotbah yang menyejukkan dan mendamaikan hati banyak orang.

Kita mengunggah foto-foto tentang keindahan hidup bersama di tengah aneka perbedaan atau membuat film-film pendek yang menginspirasi orang untuk peduli kepada orang lain serta alam sekitarnya.

Kita mengisi ruang publik dengan kesejukan dan kedamaian guna menyebarluaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, kesederhanaan, dan kebersamaan.

Marilah kita juga berani melawan ujaran kebencian dan berita bohong yang dapat merusak kerukunan hidup bersama.

Dalam terang Natal kita diajak untuk semakin bijak dan cerdas dalam bermedia sosial, semakin kreatif dalam mewartakan kasih, semakin setia dalam memegang nilai-nilai moral dan etika di dunia maya, sehingga kasih Allah semakin terpancar dan damai sejahtera semakin nyata.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia Hari Ini, Senin 28 November 2022 Lengkap! Ada Spanyol vs Jerman, Catat Jamnya di Sini

Jalan-jalan kreatif yang ditawarkan oleh media sosial sudah sepantasnya kita manfaatkan sebagai sarana pewartaan sehingga mampu menggerakkan banyak orang untuk menjadi duta-duta kasih dan pelopor perdamaian di lingkungan keluarga, Gereja, dan masyarakat.

Semoga dalam menyambut dan merayakan hari natal ini, kita sungguh merasakan kasih-Nya.

Allah Sang Kasih selalu bersama dengan kita, Imanuel, Allah beserta kita.

Ia tidak pernah meninggalkan kita dalam keadaan apa pun (bandingkan Ibrani 13:5).

Ia juga selalu menjaga kita sehingga kaki kita tidak pernah goyah (bandingkan Mazmur 121:3) dalam mencari dan menemukan jalan-jalan kreatif agar karya keselamatan Allah dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin orang.

Atas nama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), kami mengucapkan selamat Natal Tahun 2022 dan selamat menyongsong Tahun Baru 2023.

Tuhan memberkati!

Itulah pesan natal yang bersamaan dengan Tema Natal 2022 oleh PGI dan KWI dalam rangka kelahiran Yesus Kristus.***

 
Editor: Rosma Nur Riana

Tags

Terkini

Terpopuler