UTARA TIMES - Baru-baru ini pemerintah digegerkan oleh anggaran stunting yang disalah gunakan oleh para pejabat yang diamanahi, lantas apa itu penyakit stunting itu?
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Stunting bisa terjadi akibat kekurangan gizi kronis atau infeksi berulang.
Mengutip dari laman resmi Yankes Kemkes bahwa stunting dapat dikenali dari tinggi badan anak yang di bawah standar, namun tidak semua anak yang memiliki tinggi badan pendek mengalami stunting yang pasti, anak yang mengalami stunting selalu memiliki tinggi badan yang pendek.
Penyakit stunting juga bisa disebabkan oleh kelainan bawaan seperti penyakit jantung, alergi terhadap susu sapi, atau gangguan metabolisme.
Baca Juga: Dampak Buruk Stunting Pada Anak, Jangan Remekan Jika Anak Bertubuh Pendek!
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting bisa karena kekurangan gizi kronis adalah status sosio-ekonomi yang rendah (kemiskinan), kurangnya perhatian terhadap gizi, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pemberian ASI yang cukup, dan keterbatasan akses terhadap bahan makanan yang tersedia di lingkungan setempat.
Jangan khawatir penyakit stunting bisa dicegah, simak cara pencegahannya.
Upaya pencegahan stunting saat masa remaja putri, stunting dapat dicegah dengan melakukan skrining untuk anemia dan mengkonsumsi tablet tambah darah
Baca Juga: 10 Link Twibbon Menarik Hari Raya Idul Adha 2023, Download Secara Gratis Disini!.
Dalam masa kehamilan, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi yang cukup dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan memenuhi kebutuhan mineral seperti zat besi, asam folat, dan yodium.
Sebaiknya, ibu hamil juga rutin memeriksakan kesehatan kehamilannya ke dokter agar dapat memastikan kondisi janin dan kehamilan berjalan dengan baik.
Pencegahan stunting pada anak balita dapat dilakukan dengan memberikan praktik Inisiasi Menyusui Dini (IMD) segera setelah bayi lahir.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Bakso di Batu, Malang, Bakso Lobster dan Mozarellanya Dijamin Bikin Nagih!
Selain itu, memberikan ASI eksklusif hingga usia 6 bulan dan memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi juga sangat penting.
Selain dari itu juga penting bagi anak untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter atau Posyandu guna memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
Pastikan juga jadwal imunisasi rutin anak terpenuhi agar terlindungi dari berbagai penyakit. Selain itu, perlu dipantau pertumbuhan berat badan anak agar tidak di bawah rata-rata.
Demikianlah informasi mengenai stunting beserta cara pencegahannya. Stunting juga bisa dicegah dengan hidup sehat dan bersih seperti mencuci tangan sebelum makan, minum air yang bersih, sanitasi yang baik, dan sebagainya.***