Usaha Perkebunan Sabet Gamal Award 2020

30 Oktober 2020, 14:20 WIB
Kebun sawit/DOK PTPN /

UTARA TIMES - Saat ini sejumlah pelaku perkebunan yang berkontribusi pada penumbuhan usaha dan klaster perkebunan serta melahirkan entrepreneur muda memperoleh penghargaan Gamal Award 2020.

Seperti Gamal Institute dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis lalu menyebutkan, penghargaan

Baca Juga: Ong Seong Wu dan Kim Dong Jun Mabuk Bersama di ‘More Than Friends’

Gamal Award 2020 yang diselenggarakan dalam rangka Hari Pangan Sedunia diberikan kepada tokoh-tokoh perkebunan yang menginspirasi.

Pelaku perkebunan inspiratif tersebut yakni, Bonardo, salah satu pengusaha muda yang sukses menumbuhkan usaha penangkar kelapa sawit yang menyediakan bibit mencapai 950 ribu batang di

Baca Juga: Alur Berbeda dari Film Denting Kematian

2 provinsi yakni Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan sepanjang 2020 sekaligus sebagai penyedia bibit terbesar di Indonesia.

"Pencapaian Bonardo menjadi inspirasi bagi anak-anak muda untuk terjun ke bisnis penangkar khususnya untuk mendukung penyediaan bibit kelapa sawit bagi petani dalam kaitan mendukung program peremajaan kelapa sawit rakyat," ujar pendiri Gamal Institute, Gamal Nasir.

Baca Juga: Setelah Menonton Film The Impossible Dream, Siswi SD ini Sampaikan Pesan Keadilan Gender

Seperti yang dilansir UTARA TIMES dari Antara. Kemudian Supriatnadinuri, sebagai pelopor dari pengembangan Kampung Kopi Malabar di Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung.

Ketua Kelompok Tani Rahayu ini menjadi sosok inspirator karena sukses mengembangkan klaster kopi dimana kebun sumber benih, perkebunan kopi, pengolahan, kafe, agrowisata dan pusat

Baca Juga: Negara Miskin Telah di Siapkan Skema Asuransi Vaksin dari WHO

edukasi dengan omzet bisa mencapai miliaran rupiah setiap bulannya.

"Model yang dikembangkan oleh Supriatnadinuri bersama petani anggota kelompoknya menjadi contoh yang layak dikembangkan petani pekebun di daerah lain yang menciptakan nilai tambah dan uang yang beredar di masyarakat cukup tinggi," ujar mantan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian itu.

Baca Juga: Nelayan Pantura Terkena Dampak Pelabuhan Patimban, Bupati Subang Usulkan 17 Program Ke Mentri

Kemudian Efli Ramli, sebagai tokoh kemitraan yang cukup energik untuk kelapa, sebagai salah satu eksportir cocofiber dan cocopeat terbesar di Indonesia melalui perusahaannya PT Mahligai Indococoa Fiber yang berlokasi di Lampung sukses menumbuhkan industri-industri pengolahan di pedesaan.

Ketua Umum AISKI (Asosiasi Industri Sabut Kelapa Indonesia) ini berperan dalam memfasilitasi penyedia

Baca Juga: Nelayan Pantura Terkena Dampak Pelabuhan Patimban, Bupati Subang Usulkan 17 Program Ke Mentri

mesin memanfaatkan dana KUR dimana perusahaannya berperan sebagai avalis, memberikan pelatihan dan menjamin pembelian.

Melalui kemitraan ini, berdampak tumbuhnya usaha UMKM dan petani kelapa menikmati nilai tambah di sejumlah provinsi yakni Aceh, Padang, Lampung dan Jawa Barat.

Setelah itu,Irwan Ibrahim sebagai petani kakao yang sukses mengembangkan kafe cokelat dan memproduksi cokelat enak menggunakan biji kakao dari petani.

Baca Juga: Berikut ini 3 Ide Bisnis yang cocok dimusim Hujan

Usaha yang identik dengan gaya hidup itu ia kembangkan bersama rekan petani satu kelompok taninya berada di jalan lintas Sumatera, tepatnya di Pidie Jaya.

Kafe cokelat ini masih eksis dan merubah keyakinan banyak orang bahwa petani mustahil membuat cokelat enak dan mengembangkan kafe di daerah pinggiran .

Baca Juga: Rencana Liburan? Google Travel Tambah Fitur Baru

Menurut Gamal, upaya yang dilakukan penyuluh petani swadaya ini bisa menjadi model pemberdayaan petani khususnya kakao, dimana petani tidak saja menghasilkan bahan mentah namun juga bisa menghasilkan produk turunan yang bernilai tambah.

Terakhir, Adelinge sebagai sosok yang aktif dalam pembinaan anak-anak muda menjadi entrepreneur muda di bidang kopi.

Baca Juga: Jang Hyuk dan Joe Taslim Bertarung di ‘The Swordsman’

Ia mendorong tumbuhnya kafe yang dikelola oleh anak muda. Ia membina setidaknya 100 anak muda melalui pendekatan kelompok di Kota Bengkulu, Pangandaran, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur.**

Editor: Nur Umar

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler