Network
UTARA TIMES - Dalam perjalanannya perbedaan jilbab dan hijab dimaknai sebagai satu pengertian, namun kiai Husein Muhammad meluruskan kembali makna jilbab dalam sebuah buku terbarunya Jilbab dan Aurat.
Sosok ulama kharismatis sekaligus penulis produktif dari Cirebon kelahiran 1953, kiai Husein juga selalu menuliskan pemikirannya baik di lini massa atau berbentuk buku.
Tak ketinggalan kiai Husein menuliskan pandangannya mengenai perbedaan jilbab dan hijab sebagai upaya pelurusan makna dari definisi sebenarnya.
Baca Juga: Profil Kiai Husein Muhammad, Sosok Kiai Produktif dari Cirebon
Dalam pandanganya kiai Husein mempertanyakan kembali makna jilbab dan hijab yang sering kali disamakan.
Pada buku Jilbab dan Aurat kiai Husein memberikan penjelasan yang terperinci.
Baca Juga: Indikator Negara Aman Menurut Kiai Husein Muhammad: Garong Uang Rakyat Sangat Sedikit
"Jilbab pada mulanya dipahami sebagai kain yang digunakan untuk menutupi kepala perempuan, Hijab bermakna sekat atau pemisah antara dua ruang."
Kiai Husein juga memberikan alasan mengenai pergeseran makna diantara jilbab dan hijab yang hari ini telah terjadi pegeseran makna.
Dalam perjalanan sejarahnya terminologi tersebut mengalami proses perubahan pemaknaan dan persepsi.
