Sebagai contoh adalah kasus Ahmadiyah. Mereka diusir, dihancurkan dan dirampas hak-haknya.
Atas nama Tuhan kekerasan dijadikan pilihan guna memaksakan keyakinan kepada orang lain.
Akhirnya fungsi agama telah bergeser dari sebuah matter of contemplation, media aktualisasi diri menuju dzat yang transenden, menjadi sumber malapetaka, di mana kekerasan menjadi jalan hidup dengan mengatasnamakan Tuhan.
Ajaran cinta kasih agama tersisihkan oleh nuansa kekerasan. Padahal al-Quran lebih banyak memuat ajaran tentang Jamal Tuhan daripada ajaran tentang jalal Tuhan.
Artinya ajaran tentang cinta kasih Tuhan (Jamal) mendominasi isi al-Quran dari pada gambaran tentang kebesaran dan keagungan Tuhan (jalal).
Hadirin yang dimuliakan Allah
Dalam al-Qur'an, Allah telah mengingatkan kita untuk senantiasa berada dalam satu barisan, bersatu dalam satu lingkaran Islam yang damai sejahtera. Allah berfirman:
وَٱعۡتَصِمُواْ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِيعٗا وَلَا تَفَرَّقُواْۚ وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَآءٗ فَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦٓ إِخۡوَٰنٗا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةٖ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ
Artinya:" Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. "(QS. Ali Imran: 103).