Khutbah Jumat Bertema Melepas Kepergian Ramadhan, Berikut Naskah Lengkapnya

- 5 Mei 2022, 19:16 WIB
Khutbah Jumat Bertema Melepas Kepergian Ramadhan, Berikut Naskah Lengkapnya
Khutbah Jumat Bertema Melepas Kepergian Ramadhan, Berikut Naskah Lengkapnya /freepik.com/v.ivash

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Nuzulul Quran Ramadhan 1443 H untuk Kultum, Khutbah Jumat, Singkat, Mudah Diaplikasikan

Maksudnya melaksanakan satu amal kebaikan pada malam itu setara dengan seribu amal kebaikan pada malam- malam di luarnya. Tidurnya orang berpuasa bernilai ibadah, diamnya orang yang berpuasa bernilai tasbih, doanya dikabulkan, serta balasan atas perbuatan baiknya dilipatgandakan.

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amal kebaikan manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Yang jadi persoalan, kenapa Allah membagikan anugerah yang luar biasa semacam itu? Perihal ini dapat dimengerti paling tidak dalam 2 sudut pandang. Pertama, ini menggambarkan kemurahan dari Allah buat hamba- Nya. Sebagaimana Allah mengistimewakan hari Jumat di tengah hari- hari lain dalam satu pekan, Allah juga mengistimewakan Ramadhan di tengah bulan- bulan lain dalam satu tahun.

Momen tersebut jadi peluang terbaik untuk tiap hamba tingkatkan Kedua, Ramadhan pula dapat dibaca selaku sindiran kepada mereka yang biasanya sangat tenggelam dengan banyak aktivitas duniawi. Jam- jamnya, hari- harinya, serta bulan- bulannya, dipadati dengan kegiatan buat kepentingan dirinya sendiri—atau sangat jauh untuk keluarga sendiri. Sedangkan aktivitas yang betul- betul diniatkan buat ibadah mendekatkan diri kepada Allah hampir terlupakan. Kita kerap mendengar seorang ibu yang merayu anaknya dengan iming- iming hadiah buat mencegahnya dari tindakan- tindakan nakal tertentu. Jangan- jangan Ramadhan merupakan hadiah sebab Allah ketahui kita sangat“ nakal”, tidak cukup waktu buat bermesraan dengan- Nya, tidak banyak waktu buat mengingat- Nya. Seperti itu kenapa pada malam Lailatul Qadar kita malah disarankan banyak memohon ampun dengan membaca:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah Engkaulah maha pengampun, senang kepada ampunan, maka ampunilah aku.”

Anjuran meminta ampunan merupakan sinyal bahwa umat manusia mempunyai kecenderungan berbuat lalai serta dosa. Ini merupakan pesan tentang berartinya muhasabah ataupun introspeksi diri seberapa besar kesalahan kita sepanjang ini.

Sudahkah segala harta yang kita makan didapatkan dengan metode yang halal? Sudahkah kita leluasa dari aksi menyakiti orang lain? Seberapa ikhlas kita meninfakkan sebagian kekayaan kita buat di luar kepentingan kita? Seberapa semangat kita beribadah dibandingkan semangat kita melaksanakan kegiatan dunia? Serta seterusnya serta sebagainya.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah