Namun boleh berbuka bukan berarti tidak terikah qadha puasa. KH Sahal Mahfudz menegaskan bahwa puasa sangat penting dan mengandung hikmah yang besar, yakni meningkatkan ketakwaan, memperkuat solidaritas sosial, baik untuk kesehatan maupun yang lain.
Baca Juga: Kalender Jawa 19 Mei 2022, Weton Wuku Pasaran Kamis Kliwon dan Keistimewaannya
Dengan demikian KH Sahal Mahfudz mengatakan bahwa perempuan hamil dan menyusui harus qadha puasa sehingga janin atau anak tetap selamat, dan dia sendiri tetap sehat, serta merasakan manfaat dan faedah puasa.
Jika alasan tidak puasa perempuan hamil dan menyusui karena mengkhawatirkan janin atau anaknya saja, selain qadha, dia juga harus membayar fidyah (denda satu mud per hari).
Sedangkan qadha puasa dapat dilakukan kapan saja sebelum datangnya Ramadhan tahun berikutnya.