Network
UTARA TIMES - Seringkali ketika Buang Air Besar (BAB) inspirasi dan ide kreatif muncul tanpa terduga.
Namun, ketika waktu selain BAB atau pada waktu dibutuhkan, inspirasi dan ide kreatif sanga sulit untuk ditemukan.
Untuk memunculkan inspirasi dan ide kreatif membutuhkan waktu untuk berpikir keras, dan bahkan tidak mudah dan tidak selalu muncul di waktu yang tepat.
Apakah anda termasuk seseorang yang selalu muncul inspirasi dan ide kreatif saat BAB? Seringkali gagasan-gagasan cemerlang hadir dalam keadaan yang mungkin bagi banyak orang menjijikan.
Baca Juga: Shopee Hadirkan Kampanye 11.11 Big Sale Jelang Akhir Tahun
Namun, bagi sebagian orang lagi keadaan tersebut sangat menguntungkan karena membantu mempermudah untuk mendapatkan inspirasi dan ide kreatif.
Lantas, bagaimana penjelasan medis mengenai keadaan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
Dilansir Utara Times dari Vantage, beberapa orang berpendapat bahwa saat BAB menjadi waktu yang tepat untuk berpikir dan memunculkan ide-ide kreatif.
Kamar mandi bagai kotak imajinasi yang membuahkan inspirasi, ide-ide cemerlang, ataupun pikiran-pikiran kreatif.
Baca Juga: Info Update! Pusat Gempa Hari Ini 21 Oktober 2022: Gempa Terkini Bengkulu hingga Bali
Mungkin hal ini seperti kabar lelucon, namun faktanya kondisi kamar mandi dan BAB membantu manusia untuk merangsang dan mengembangkan daya pikir mereka.
Berdasarkan penjelasan medis, ketika seseorang BAB, saat itu otak manusia masuk ke tahap relaksasi.
Pada tahap seseorang kotoran, seperti BAB, otak akan menerima serangkaian gelombang alpha (8 - 13,9Hz).
Gelombang ini serupa dengan saat seseorang dalam kondisi bermeditasi, berkhayal, ataupun melamun.
Baca Juga: Chelsea vs Man United di Liga Inggris 2022 Disiarkan Dimana, Jam Berapa? Simak Informasinya Disini
Aktivitas tersebut berdampak pada meningkatnya hormon endorfin dan serotonin dalam tubuh, kemudian membawa pikiran ke alam bawah sadar.
Fase ini memungkinkan seseorang mendapatkan inspirasi brilian, ide-ide cemerlang, ataupun pikiran-pikiran kreatif.
Juga merupakan babak terbaik bagi otak manusia untuk melakukan aktivitas berpikir yang tidak dapat dilakukan di tempat mana pun.***
