Karena kerja rodi yang dilakukan oleh Jepang, banyak rakyat Indonesia yang mati karena kurangnya asupan makanan yang berujung kelaparan.
Dan pada akhirnya, pada tanggal 14 Februari 1945 pemberontakan yang dilakukan oleh PETA dimulai pada jam 3 pagi.
Para tentara PETA yang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi memulai penyerangan mereka dari menyerang hotel sakura yang dimana merupakan tempat kediaman bagi para perwira militer kekaisaran Jepang.
Namun sayangnya, pemberontakan ini berhasil dihalau oleh Jepang yang memanfaatkan pribumi yang tidak berkontribusi dalam penyerangan yang dilakukan PETA.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 207 Menyelesaikan Soal Uji Kompetensi
Dalam peristiwa pemberontakan tersebut, pemimpin Supriyadi telah dinyatakan menghilang.
Namun, selama ini seorang pemimpin lain telah dilupakan dalam sejarah, yaitu Muradi. Muradi tetap berada disana bersama pasukan sampai semuanya berakhir.
Lalu, pada tanggal 16 Mei 1945 mereka di adili dan di hukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer kekaisaran Jepang di Everald yang saat ini menjadi Ancol.
Demikian sejarah pemberontakan pembela tanah air (PETA).***