Contoh Teks untuk Khutbah Jumat Hari Ini 22 Desember 2023 dengan Tema Berbeda Pilihan di Tahun Politik

- 21 Desember 2023, 11:06 WIB
Ilustrasi pencoblosan di TPS. Contoh Teks untuk Khutbah Jumat Hari Ini  22 Desember 2023 dengan Tema Berbeda Pilihan di Tahun Politik
Ilustrasi pencoblosan di TPS. Contoh Teks untuk Khutbah Jumat Hari Ini 22 Desember 2023 dengan Tema Berbeda Pilihan di Tahun Politik /DOK.PIKIRAN RAKYAT

UTARA TIMES - Berikut ini contoh teks untuk khutbah Jumat pada hari ini pada 22 Desember 2023 dengan tema tahun politik atas berbeda pilihan.

Selanjutnya untuk materi khutbah hari ini atau Jumat tanggal 22 Desember 2023 atas tema berbeda pilihan di tahun politik seperti yang terjadi pada saat ini sehingga contoh teks berikut ini

Kemudian mengingat pentingnya tema tersebut untuk di sampaikan pada khutbah Jumat pada hari ini tanggal 22 Desember 2023 sebagai respon atas tahun politik terlebih atas berbeda pilihan dalam politik

Dan tema yang berkaitan dengan tahun politik ini atau lebih spesifiknya berbeda pilihan yang bisa di sampaikan melalui contoh teks pada khutbah Jumat hari ini tanggal 22 Desember 2023 ini

Baca Juga: Apa Itu Resolusi? Simak Kumpulan Resolusi Realistis untuk Tahun Baru 2024

Inilah contoh teks untuk khutbah Jumat pada hari ini tanggal 22 Desember 2023 dengan tema berbeda pilihan atas tahun politik:

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah

Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala rahmat dan nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita semua, sehingga kita semua bisa berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat bersama-sama.

Baca Juga: Mahasiswa KKM Institut Padhaku Perkuat Moderasi Beragama Dikalangan Pelajar

Termasuk memasuki tahun politik saat ini, di mana para calon presiden dan anggota legislatif telah memulai kampanye di berbagai daerah. Tentunya banyaknya pilihan ini akan membuat masyarakat condong ke berbagai pilihannya masing-masing. Setiap individu tentu punya alasan untuk memilih siapapun karena alasan apapun. Tidak boleh ada paksaan dalam negara demokrasi ketika menggelar pemilihan umum sebagai salah satu wasilah penentuan suara terbanyak yang mewakili rakyat.

Oleh karena itu, boleh jadi karena adanya perbedaan pilihan politik dan kecenderungan terhadap suatu pasangan calon tertentu, tidak seyogianya kita bercerai berai dan bertengkar mengorbankan keutuhan dan kedamaian yang telah kita pelihara sejak lama.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Perbedaan, sebagaimana kita ketahui adalah rahmat bagi seluruh umat manusia. Allah telah menciptakan kita berbeda-beda, baik secara suku, warna kulit, ras hingga agama. Sebab adanya perbedaan tersebut, akhirnya manusia saling mengenal satu sama lain dan hidup dalam keragaman. Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat 13:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Artinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat 13).

Baca Juga: Dukung Moderasi Beragama, Al Falakiyah Gelar Seminar untuk Milenial Pesantren

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Mengenai ayat ini, Syekh Wahbah al-Zuhaili dalam al-Tafsir al-Munir menjelaskan dua hal. Pertama, adanya al-musawah atau kesetaraan semua manusia yang dijelaskan dalam Al-Quran. Oleh sebab itu, tidak boleh berbangga atas nasab, suku, ras atau kabilah. Kemudian yang kedua, kemuliaan dibuktikan dengan ketakwaan. (Syekh Wahbah al-Zuhaili, al-Tafsir al-Munir fi al-’Aqidah wa al-Syari’ah wa al-Manhaj, Beirut: Dar al-Muatsir, 1991, jilid XXVI, h. 260).

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Al-Qur'an juga secara tegas melarang melakukan tindakan diskriminatif sebab perbedaan pilihan politik dan kecenderungan memilih paslon tertentu. Al-Quran telah menegaskan larangan terkait perlakuan diskriminatif sebab perbedaan dalam surah Al-Hujurat ayat 11:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS Al-Hujurat 11).

Baca Juga: Dukung Moderasi Beragama, Al Falakiyah Gelar Seminar untuk Milenial Pesantren

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Selain himbauan dalam Al-Qur'an, kita juga menemukan adanya pesan Nabi Muhammad terkait larangan melakukan tindakan diskriminasi sebab perbedaan. Imam Muslim dalam Shahih-nya meriwayatkan:

لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى هَهُنَا –وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ – بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ [رواه مسلم]

Artinya, “Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling memutuskan hubungan. Janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya yang muslim . Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan kehormatannya.” (HR Muslim).

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Dengan penjelasan ini, marilah kita kawal perdamaian dan keutuhan di tengah-tengah kita agar tidak terpecah belah hanya sebab perbedaan pilihan politik. Jangan sampai kita melukai orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan sebab beda kecenderungan politik saja.

Halaman:

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x