Network
UTARA TIMES - Rabu 20 Desember 2023 mahasiswa KKM Institut Padhaku Kelompok 25 Desa Kedungwungu menggaet pemateri Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Indramayu dan Kasi Bimas Islam kemenag Indramayu dalam menggelar kegiatan seminar moderasi beragama di MTsN 6 Indramayu.
Acara tersebut dihadiri oleh para siswa dan guru, bertujuan untuk mendorong pemahaman yang inklusif terhadap moderat dalam beragama. Dalam suasana penuh kebersamaan, diskusi antar peserta dan narasumber dilakukan untuk memaknai memperkuat toleransi dan kerukunan dalam moderat beragama.
Dalam upaya memperkuat moderat beragama di kalangan pelajar, kegiatan ini fokus pada penyampaian edukatif dihelat, bertujuan menguatkan sikap toleransi dan saling menghormati di tengah-tengah keberagaman kehidupan beragama di lingkungan kita.
Kemudian dari pada itu, Ari Abi Azis Bustomy selaku ketua klompok KKM desa kedungwungu menuturkan bahwa moderasi beragama sangat penting dikalangan pelajar.
Baca Juga: Puisi Hari Ibu 2023 Penuh Makna dan Terimakasih: Tangan Ibu
"Kita sebagai seorang yang terpelajar harus mampu saling menghormati perbedaan, baik itu berbeda agama maupun berbeda alira. Selain itu juga pelajar harus mampu menghindari paham paham yang bisa merusak persatuan negara kita Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita boleh berbeda, kita boleh mempunyai pilihan yang lain, tapi kita tetap bhineka tunggal ika." Kata Ari
Kemudian dari pada itu dalam acara ini turut hadir KH. Mustofa selaku Ketua PCNU kab. Indramayu, H. Rosidi, S. Ag selaku Kasi Bimas islam kemenag Indramayu, H. Mansyur, S. Ag penyuluh Agama Kec. Krangkeng, H. Rijhadus Sholikin, S. Ag Kepala MTsN 6 Indramayu, Pemdes Kedungwungu, Babinsa Kedungwungu, Dosen Pembimbing Lapangan Institut Padhaku.
KH. M. Mustofa Selaku Ketua PCNU Kab. Indramayu menyampaikan dalam sambutan dan materinya mengenai pentingnya hal tersebut.
"Ini suatu keberhasilan dan suatu perbedaan antara kader NU yang aktif dan yang tidak, dimana jika kader NU yang aktif pasti akan membuat kegiatan yang bernuansa keagamaan. Kemudian dari pada itu saya berharap agar kedepannya pelajar disegala lini bisa memahami perbedaan satu sama lainnya dan harus saling toleransi dalam hal perbedaan. Jika kita tidak ada perbedaan maka kita tidak bisa merasakan suatu kenikmatan dalam kehidupan yang penuh dengan perbedaan." sambut Mustofa.
