Ampuh, Contoh Teks Khutbah Jumat pada Hari Ini Tanggal 05 Januari 2024 dengan Tema Merawat Perdamaian

- 4 Januari 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi perdamaian. Ampuh, Contoh Teks Khutbah Jumat pada Hari Ini Tanggal 05 Januari 2024 dengan Tema Merawat Perdamaian
Ilustrasi perdamaian. Ampuh, Contoh Teks Khutbah Jumat pada Hari Ini Tanggal 05 Januari 2024 dengan Tema Merawat Perdamaian /PIXABAY/SutoriMedia/

Berbuat baik di sini terkadang berupa materi atau imateri seperti membantu, berkunjung, memberikan salam, dan lain sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan kerabat atau karib di sini bisa berwujud sanak saudara (nasab), tetangga, teman, serta kolega. Dengan kata lain, tidak terbatas pada orang-orang yang hanya mempunyai hubungan darah saja. Bahkan dalam cakupan yang lebih luas, kerabat atau karib di sini bisa saja berwujud yang berbeda agama. Sebab dalam Islam, perbedaan agama bukan menjadi momok yang dapat membatasi interaksi antar sesama manusia.

Dengan demikian, silaturahim dalam ajaran Islam adalah ditujukan untuk menciptakan sebuah masyarakat yang rukun, guyub, dan akur. Interaksi di antara sesama terjalin dengan baik sehingga praktik-praktik sosial yang terjadi sangat tentram dan damai. 
Namun bukan berarti Islam tidak menyadari perbedaan selaku sebuah keniscayaan, termasuk perbedaan pandangan. Dalam Al-Qur'an telah ditegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dengan keberagaman. Dalam surat Ar-Rum ayat 22 disebutkan:

وَمِنْ آَيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah penciptaan langit dan bumi, dan berlain-lainan bahasa dan warna kulit kalian. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui". (QS. Ar-Rum: 22).

Ayat ini memang tidak secara gamblang mengatakan mengenai perbedaan pandangan. Namun perbedaan kedua aspek pada ayat tersebut menjadi simbol dari perbedaan banyak aspek, termasuk soal pandangan yang berbeda. Sebab setiap manusia pasti mempunyai wawasan, informasi, dan faktor eksternal lainnya yang berbeda dengan manusia yang lain.

Begitu juga dalam pilihan politik, yang sarat dengan kepentingan yang bisa mengakibatkan jurang perbedaan semakin terlihat jelas. Maka sejatinya, perbedaan dalam hal ini merupakan fenomena alamiah yang tidak perlu dijadikan sebagai sebuah masalah. Justru perbedaan pilihan politik dijadikan sebagai kekhasan sebuah masyarakat yang menganut sistem demokrasi.

Hadirin shalat Jumat hafidzakumullah,
Dengan demikian, mengingat perbedaan pandangan merupakan fitrah manusia, maka tidak ada alasan lagi untuk memaksakan keinginan dan merasa paling benar sehingga menuntut orang lain untuk mengikuti pilihan politiknya. Begitu juga sangat tidak bijak bila akibat keinginannya itu tidak terwujud sampai memutus tali silaturahim, entah dengan saudara, tetangga, maupun teman.
Nabi Muhammad dalam riwayat Bukhari dan Muslim pernah mengultimatum bahwa orang yang memutus silaturahim tidak akan masuk surga. Sabda beliau:

Baca Juga: Daftar Drama Korea Tayang Januari 2024: Dipenuhi Visual Aktris Kolosal dan Modern


لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Artinya: “Orang yang memutus (silaturahim) tidak akan masuk surga.”

Ancaman ini merupakan bentuk keseriusan baginda Nabi bahwa silaturahim merupakan ajaran agama yang harus dijaga. Maka umatnya tidak boleh ada yang memutus silaturahim, terlebih hanya karena perbedaan pilihan politik yang sifatnya agenda lima tahunan. Hubungan yang sudah dirajut bertahun-tahun menjadi tercerai-berai seketika yang diakibatkan oleh keadaan yang bersifat sementara.

Halaman:

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah