Sempat Renggang Dua Tahun, Presiden Erdogan Ingin Berhubungan Baik Dengan Israel, Ada Apa?

26 Desember 2020, 14:44 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Twitter/@trpresidency /

UTARA TIMES- (26/12) Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan ingin melakukan pembinaan hubungan baik dengan israel dalam bidang lain, selain daripada kebijakan israel atas palestina, Jumat

Hal itu disampaikan Erdogan kepada media setelah sholat jumat kemarin,25 Desember 2020.

Sebelumnya hubungan Turki dan Israel adalah sekutu, telah renggang dalam beberapa tahun terakhir.

Turki beberapa kali mengecam penjajahan israel atas palestina di tepi barat dan perlakuan diskriminatif negara terhadap bangsa palestina.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Terus Hingga 2021? Ini Kata Menaker

Baca Juga: Buat Guru Honorer Ini Kiat Sukses Program PPPK, Cek Link ini

Ankara, Turki waktu itu mengkritik juga upaya Amerika Serikat menggalang dukungan dari negara negara berpenduduk mayoritas muslim untuk membangun atau memulihkan kembali hubungan dengan israel.

“Kebijakan (Israel) terkait Palestina adalah garis merah kami. Kami tidak akan menerima kebijakan Israel terhadap Palestina. Perbuatan mereka yang tanpa ampun itu tidak dapat diterima,” kata Erdogan ke media setelah ia selesai menunaikan shalat Jumat di Istanbul.

Ia menambahkan bahwa persoalan di kalangan elite Turki dan Israel sebenarnya jauh lebih baik. Lebih dari pada berbagi Informasi Intelejen.

Baca Juga: Segera Cairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Berikut Berkas Yang Harus Dibawa Ketika Ke Bank

“Jika tidak ada masalah di kalangan atas (di Israel), hubungan kami bisa jadi jauh berbeda,” kata dia. Erdogan menyebut dua negara masih terus berbagi informasi intelijen.

“Kami ingin membawa hubungan ini ke arah yang lebih baik,” ujar Erdogan.

Sedangkan Kementerian Luar Negeri Israel menolak untuk menanggapi pernyataan Presiden Erdogan sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara.

Baca Juga: Asik! Andin Rayakan Kepulangan Reyna, Spoiler Ikatan Cinta 26 Desember 2020

Sudah diketahui sebelumnya, Turki dan Israel sempat mengusir kepala perwakilan atau dubes negara masing-masing pada tahun 2018. Hal itu disebabkan setelah tentara Israel membunuh warga Palestina saat mereka bentrok di perbatasan Gaza.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler